TKA Tukang Las Digaji Rp 1,2 Juta per Hari
”Selama ini pihak Virtue tidak berkomunikasi dengan kami, kami juga tidak tahu jumlah pasti berapa WNA disana (Morosi),” ujar Kepala Desa Morosi Budi Susilo.
Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan, penanganan pemerintah terkait isu TKA Ilegal tidak bisa dibilang ideal.
Padahal, solusi-solusi ada harusnya sudah jelas didepan mata. Salah satunya, dengan melakukan pengawasan terhadap proyek-proyek dengan modal asing di daerah-daerah seluruh Indonesia.
’’TKA boleh ilegal tapi proyek tidak ada yang ilegal. Kemenaker kan bisa bekerjasama dengan BKPM di setiap daerah untuk memetakan proyek apa saja yang dikerjakan asing dan bisa diawasi ketat,’’ ujarnya.
Namun, hal tersebut tampaknya belum dilakukan secaara maksimal. Sementara, pemerintah hanya mengandalkan laporan-laporan masyarakat untuk melacak TKA ilegal.
Belum lagi resiko bahwa pengawas di lapangan juga akhirnya main di bawah meja dengan pihak perusahaan. ”Koordinasi sepertinya tetap menjadi "barang mahal" di negara Indonesia,’’ ungkapnya.
Dia mengaku pernah secara pribadi menemukan pekerja perusahaan asal Tiongkok yang sedang beristirahat dan tak bisa berbahasa Indonesia.
Pekerjaan yang dilakukan pun bukan berdasarkan dalih ahli teknologi yang seharusnya menjadi dasar impor semua TKA.
JPNN.com – Ada sisi positif banyaknya tenaga kerja asing (TKA) di kawasan mega industri Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Yakni,
- Kantor Imigrasi Bekasi Sosialisasikan Golden Visa Untuk Gaet Top Investor
- Wamenaker Afriansyah Apresiasi Hasil Regional Workshop Tenaga Kerja Asing, Ini Harapannya
- Kemnaker Ajak Negara ASEAN & Asia Pasifik Bersinergi dalam Penggunaan Tenaga Kerja Asing
- Gelar Workshop Penggunaan TKA di Negara ASEAN, Menaker Ida: Kami Harus Jaga Standar
- Menaker Ida: Kerja Sama Indonesia & Libya di Bidang Ketenagakerjaan Segera Terwujud
- Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Berharap Banyak Peserta SSW Bekerja di Jepang