TKI di Seberang Lautan Juga Tak Tampak

TKI di Seberang Lautan Juga Tak Tampak
TKI di Seberang Lautan Juga Tak Tampak
Tak salah bila sepanjang sejarah pemerintahan Yudhoyono, sidang kabinet yang digelar Jumat (19/11) itu kita sebut sebagai puncak prestasi yang gemilang. Selain waktunya tak selama sidang-sidang kabinet sebelumnya, topik yang dibahas sangat responsif. Masalah yang sedang dipergunjingkan masyarakat.

Lebih menakjubkan, dalam rapat kabinet itu juga dihasilkan keputusan bagaimana cara mengatasi problem TKI yang ultra cepat. "Penanganan TKI sering terlambat karena komunikasi kurang baik. Kita akan bekali alat komunikasi agar bisa berkomunikasi dengan instan. Ini sedang dirumuskan" kata Presiden usai rapat kabinet.

Solusi memberikan handphone (HP) untuk mengatasi persoalan TKI ide yang sangat brilian, cerdas, dan orisinal. Sebab dengan HP di tangan, kalau si majikan macam-macam, tinggal tekan tuts, berita sudah sampai ke telinga “yang berwajib”.

Memang, bagi orang-orang yang berpikir, gagasan HP itu menggelikan. Absurd. Sebab kita tahu, 96 persen TKI sanggup beli HP, sebagian besarnya malah sudah punya. Persoalannya, apakah orang-orang Yudhoyono di KBRI punya HP dan mau mengangkat panggilan dari para TKI yang tidak mereka kenal?

GAJAH di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang lautan tampak. Peribahasa ini di kalangan politisi diartikan: “Koruptor di partai lain

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News