TKI Ditembak, KBRI Tak Kroscek Tewasnya 3 TKI
Sabtu, 28 April 2012 – 06:53 WIB
JAKARTA - Tragedi tenaga kerja Indonesia (TKI) selalu terulang. Kejadian terkini, tiga TKI menjadi korban penembakan polisi Malaysia. Ironisnya, KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Malaysia berkali-kali menyebut hal itu sebagai musibah. KBRI juga tidak mencari kebenaran atas tewasnya pahlawan devisa asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Anis juga mempertanyakan hasil kunjungan Kemenlu ke Malaysia yang tidak menghasilkan apa-apa. Itu sebanya, dia menduga pemerintah tidak melakukan apa-apa atas peristiwa itu. ’’Setiap kematian harus ada pertanggungjawaban negara. Apalagi soal penjualan organ tersebut dan bukan pertama kali terjadi,’’ imbuhnya.
’’Hampir dalam banyak kasus kematian TKI di Malaysia dan bukan pertama kali KBRI menyebutkan hal itu sebagai sebuah musibah. Tentunya kasus ini menjadi sorotan publik,’’ kata Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah di Gedung DPD RI, Jakarta, Jumat (27/4).
Kematian tiga TKI, lanjutnya, KBRI sama sekali tidak menanyakan soal penembakan itu kepada polisi Malaysia. Padahal, ketiga orang itu ditembak mati polisi dengan dugaan melakukan tindakan kriminalitas. ’’Harusnya kan dikroscek ke polisi Malaysia dulu. Kalaupun melakukan kriminalitas harusnya diproses secara hukum?’’ kata Anis.
Baca Juga:
JAKARTA - Tragedi tenaga kerja Indonesia (TKI) selalu terulang. Kejadian terkini, tiga TKI menjadi korban penembakan polisi Malaysia. Ironisnya,
BERITA TERKAIT
- Tolong dong, Kasih Kepastian soal Honorer jadi PPPK Paruh Waktu
- Punya Prestasi Bagus, Fly DBA Indonesia Raih Penghargaan Tertinggi dari Saudia Airlines
- Tidak Ada Optimalisasi di Seleksi PPPK 2024 Tahap 1
- Pengurus Baru Dilantik, KAHMI Unkris Siap Berkontribusi Wujudkan Indonesia Emas
- Merayakan HUT ke-17, TMP Ingin Melahirkan Kader Kritis dan Berpikir Matang
- Yanuar Arif Mengapresiasi Respons Cepat Menteri PU terhadap Aspirasi Masyarakat Banyumas-Cilacap