TKI Sampang Terancam Mati, Orang Tua Histeris

Sang Ibu Sebut Sakit Jiwa sejak Lahir

TKI Sampang Terancam Mati, Orang Tua Histeris
TKI Sampang Terancam Mati, Orang Tua Histeris
Menurut dia, anaknya itu mengalami gangguan jiwa sejak lahir. ""Jiwanya terganggu sejak lahir yang menurun dari keluarga bapaknya,"" ujarnya.

Kepada tim medis RSJ Permai Johor, Sahriyeh mengaku memiliki 5 orang anak. Hapikari merupakan anak kedua di antara lima bersaudara. Nah, di antara lima bersaudara itu, ada dua yang terkena gangguan jiwa, yakni Hapikari dan Mat Rosil. ""Mat Rosil itu anak terakhir,"" terangnya sambil menangis.

Dia mengaku sedih dan shock. Sebagai keluarga miskin, dia tidak bisa berbuat apa-apa atas kondisi anaknya. Dia dan keluarganya berharap bantuan pemerintah untuk proses hukum yang dijalani anaknya. ""Anak saya itu gila. Dia tidak sadar, dia tidak bersalah. Saya minta tolong, pulangkan segera anak saya,"" ucapnya sambil menangis di depan tim RSJ Permai Johor.

Seorang anggota tim RSJ Permai Johor saat ditanya Jawa Pos Radar Madura menjelaskan bahwa mereka datang untuk memverifikasi data keluarga terkait dengan persiapan sidang. Hal tersebut dilakukan karena kasus pembunuhan yang diduga dilakukan Padliyadi alias Hapikari mengakibatkan dirinya diancam hukuman mati. ""Kami hanya memverifikasi identitas dan soal gangguan jiwa itu,"" katanya. Dia juga mengungkapkan bahwa Padliyadi kini menjalani perawatan kejiwaan di RSJ Permai Johor sambil menunggu proses sidang.

SAMPANG - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Sampang, Moh. Padliyadi alias Hapikari, 39, terancam hukuman mati di Malaysia. TKI asal Desa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News