TKI yang Tewas, Dipukul Benda Tumpul
KJRI Telah Datangi Kantor Polisi
Jumat, 19 November 2010 – 19:29 WIB
JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengungkapkan, staf diplomatik Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi telah mendatangi kantor polisi setempat, terkait dengan rewasnya Kikim Komalasari, TKI asal Cianjur, Jawa Barat. Staf KJRI bertemu dengan Lettu Abdullah Gahtani, polisi setempat.
“Menurut informasi yang kami terima hingga saat ini, korban dipukul dengan benda tumpul oleh majikannya yang bernama Shaya Said Ali Al Gantani,” jelas Muhaimin di Gedung Kemenakertrans, Jakarta, Jumat (19/11).
Dijelaskan, korban ditemukan pada tanggal 5 november 2010 di pinggir jalan Serhan, bagian dari jalan utama Gharah, Abha. Kepolisian Arab Saudi menyarankan untuk segera melengkapi surat-surat semua ahli waris, termasuk untuk menuntut adanya hukum qishash atau diyat (uang duka).
Menakertrans menjelaskan, setelah mendapatkan informasi mengenai adanya TKI yang semula diduga bernama Keken yang tewas di Arab Saudi, Menakertrans langsung memerintahkan tim Ditjen Binapenta Kemenakertrans untuk melakukan pengecekan dan berkoordinasi dengan KJRI Jeddah di Arab Saudi. “Setelah dilakukan pengecekan, diketahui fakta baru bahwa korban bernama Kikim Komalasari binti Uko Marta, TKI asal Cianjur Jawa Barat yang lahir pada 9 Mei 1974. Kikim berangkat ke Arab Saudi pada Juli 2009,” sebut Muhaimin.
JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengungkapkan, staf diplomatik Konsulat Jenderal Republik Indonesia
BERITA TERKAIT
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak