TKN Jokowi - Ma'ruf Berjuang Rebut 40 Persen Golput di Kaltim
"Harus door to door. Bahkan, mengedukasi masyarakat secara langsung dapat meningkatkan partisipasi pemilih, sekaligus menangkal hoaks dan fitnah,” katanya.
Namun, Maman mengimbau agar edukasi dan sosialisasi yang dilakukan harus santun. “Pilpres hanya kontestasi demokrasi biasa, bukan perang. Tidak perlu tegang, dan tidak perlu saling serang. Tapi tunjukkan prestasi Pak Jokowi, dan program yang dibawa ke depan. Kartu Pra Kerja, Kartu Pintar Kuliah, Kartu Sembako," imbuh Maman.
BACA JUGA : Anak Muda Milenial Ancam Golput di Pilpres 2019
Dalam kesempatan sama, Ketua Anak Republik Kaltim, Syarifuddin Haidir, mengaku pihaknya siap mendatangi langsung rumah warga, untuk mengajak masyarakat menyalurkan hak pilihnya pada 17 April 2019.
“Dari laporan tim kami, ada pihak yang menakuti masyarakat. Pada akhirnya, masyarakat yang takut, jadi enggan ke TPS. Ini yang sedang kami lawan sekarang. Laporannya ada di 10 kecamatan. Ada di Kukar, ada di Kubar,” ungkapnya.
BACA JUGA : Forum Aktivis Realistis Minta Rakyat Tak Golput saat Pemilu
Di sisi lain, Perwakilan Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir mengaku optimistis tingkat partisipasi pemilih akan meningkat pada pesta demokrasi 17 April nanti.
Pasalnya, pesta demokrasi kali ini berbeda dengan yang lainnya. Yakni pemilihan legislatif dan Pilpres digelar secara bersamaan. Karena itu para caleg pasti akan mengajak masyarakat ke TPS.
Masyarakat harus menggunakan hak suara jangan sampai golput saat pemilu mendatang.
- Wamendagri Pastikan Hasil Pilkada Jakarta Valid Meski Angka Golput Tinggi
- Partisipasi Pemilih Rendah, Pilkada Jakarta 2 Putaran Dinilai Realistis
- Partisipasi Pilkada Jakarta Menurun, Pengamat Sebut Parpol Gagal
- LSI Denny JA Beberkan Angka Golput Meningkat di Pilkada 2024
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Partisipasi Pilgub Jakarta Rendah, Arief Rosyid Ungkap Penyebab Pemilih Muda Pilih Golput