TKN Jokowi - Ma'ruf Disarankan Minta Maaf ke Rusia dan BPN
jpnn.com, JAKARTA - Tudingan Tim Kampanye Nasional atau TKN Jokowi - Ma'ruf yang menyebut kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno membenturkan calon presidennya dengan Kedutaan Besar Rusia, ditepis oleh Saleh Partaonan Daulay.
Saleh yang merupakan juru debat Prabowo - Sandi, menilai TKN ingin menghapus kesalahan Jokowi atas pernyataan tentang Propaganda Rusia dengan menyalahkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Capres-Cawapres 02.
“Memang paling enak itu, melemparkan kesalahan pada orang lain. Harapannya dapat dua sekaligus. Kesalahannya terhapus, orang lain yang tercemar," ucap Saleh kepada JPNN, Selasa (5/2).
Politikus Senayan ini menyayangkan sikap juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily yang menuduh BPN membenturkan Jokowi dengan Rusia. Sebab, sejak awal, Jokowi-lah yang berupaya membawa-bawa nama Rusia dalam kontestasi politik di Indonesia.
Nah, setelah kedubes Rusia menyatakan keberatan, sekarang malah TKN ramai-ramai melakukan klarifikasi. Tidak hanya itu, kata Saleh, mereka bahkan menuduh BPN dengan mencari-cari kesalahan sebagai upaya mengalihkan perhatian.
“Mau menyebut keterlibatan Rusia sebagai negara atau menyebut keterlibatan warga Rusia sebagai konsultan, itu sama saja. Sama-sama tidak benar. Wajar jika kedubes Rusia mengklarifikasi dan meluruskannya," ujar politikus asal Sumatera Utara ini.
Oleh karena itu, pihaknya menyarankan supaya TKN meminta maaf kepada pemerintah Rusia atas pernyataan Jokowi tersebut. Termasuk meminta maaf kepada BPN Prabowo - Sandi.
“Pada titik ini, sebaiknya TKN meminta maaf. Meminta maaf kepada pihak Rusia dan tentu saja juga meminta maaf kepada BPN. Kontestasi ini haruslah dijaga dengan baik dan bermartabat. Tidak saling tuduh tanpa dasar dan bukti valid," tandas Saleh. (fat/jpnn)
Saleh Partaonan Daulay menyayangkan sikap juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily yang menuduh BPN membenturkan Jokowi dengan Rusia.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel