TKW Hilang di Riyadh, Keluarga Mengadu ke Demokrat
Jumat, 24 Juni 2011 – 00:04 WIB

Acah (tengah) memegangi foto putrinya Karsih, usai bertemu Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR Jafar Hafsah dan Sekretaris FPD Saan Mustopa. Foto : Randy Tri K/JPPhoto
JAKARTA - Satu demi satu, keluarga yang merasa anggotanya tidak jelas nasibnya lantaran menjadi TKI di Arab Saudi terus mengadukan nasibnya. Adalah Ny Acah, perempuan berusia 67 tahun yang terpaksa mengadu ke Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR karena anak perempuannya yang bernama Karsih, tak jelas nasibnya sejak terlibat kasus di Riyadh pada 2007.
Acah bersama cucunya yang juga anak dari Karsih, menemui Ketua FPD DPR Jafar Hafsah dan Sekretaris FPD Saan Mustofa, Kamis (23/6) sore. Perempuan asal Kampung Pengaritan, Desa Pagadungan, Karawang, Jawa Barat itu mengaku tak bisa menghubungi Karsih sejak 2008. "Karsih berangkat tahun 1999 ke Arab Saudi, di Riyadh. Sudah ingin pulang tapi tidak dipulangkan, katanya ditahan sama dundungan (majikannya)," ujar Acah yang didampingi Sekdes Pagadungan, Soedarto.
Sembari memegang foto Karsih, Acah dengan suara terisak memaparkan, putrinya yang merantau sebagai TKI itu dituduh meracuni anak majikan. Konon, mie instant masakan Karsih membuat anak majikan meninggal dunia. "Katanya ditahan polisi di sana selama empat bulan. Setelah itu tidak ada kabar lagi," imbuh Acah.
Sekdes Pagadungan Soedarto menambahkan, Karsih berangkat ke Arab Saudi dengan sponsor PT Hasana Adhi Kreasi yang beralamat di Kalisari, Jakarta Timur. Namun kontak terakhir dengan Karsim dilakukan pada awal 2008. "Setelah itu tidak ada kabar lagi," katanya.
JAKARTA - Satu demi satu, keluarga yang merasa anggotanya tidak jelas nasibnya lantaran menjadi TKI di Arab Saudi terus mengadukan nasibnya. Adalah
BERITA TERKAIT
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia
- Ketua Umum Yayasan Sanggar Sinar Suci: Penyambutan Thudong adalah Simbol Persatuan Umat