TKW Ini Desain Kostum Batik Punk untuk Dipakai Artis, Katanya The Virgin Loh....

"Mau tampil jam berapa? Tunggu di belakang dulu ya," kata seorang perias dari balik maskernya.
Kerja perias itu terbilang cepat. Satu riasan bisa selesai dalam waktu kurang dari setengah jam. Itu sudah lengkap dengan dandanan rambut dan busana.
Perias-perias itu nyatanya TKW juga. Mereka mendapatkan keterampilan merias wajah dari Sekolah Indonesia-Singapura. Alat-alat kecantikan yang mereka pakai itu diusahakannya sendiri. Nanti, para calon peserta itu akan membayar sejumlah uang sebagai ganti ongkos merias. Dalam suasana itu, obrolan tentang hutang juga masuk.
"Ada nggak sih cara bikin mata jadi terang? Mata ini gelap kali,” kata Yati, saat menanti giliran dirias.
Katanya sih mengantuk. Alasan itu masih juga ia kemukakan ketika sudah selesai dirias. Wajahnya berubah drastis. Begitu anggun dan berwibawa.
Ia mengenakan setelan gaun tanpa lengan berwarna hitam. Di bagian perut disematkan renda berwarna emas. Roknya dipadu dengan kain batik nuansa hitam-putih. Nuansa yang sama dengan heels yang ia kenakan. Segala aksesorisnya mengingatkan pada budaya pengantin Jawa. Ada sunting dan kalung yang menggantung hingga bagian perut. Juga gelang dan cincin. Kondenya, konde semi-modern yang panjang hingga ke punggung.
"Ini semua sudah ada yang mengatur. Saya cuma tinggal duduk dan dirias saja," kata TKW asal Lampung itu lagi.
Yati cuma bilang kalau dia ingin mengikuti lomba fashion show itu. Ia memesan gaun secara online. Sekali pesan langsung banyak. Biar bisa dipakai berganti-gantian. Ini adalah lombanya yang ketiga. Pertama kali ia ikut fashion show, sifatnya hanya tampil saja. Ia mulai merasa asyik.
LOMBA peragaan busana untuk Tenaga Kerja Wanita Indonesia di Singapura tak pernah sepi peminat. Persiapan, gaya, dan aksi mereka luar biasa. Laporan
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu