TKW Kebumen Dianiaya di Malaysia
Kamis, 26 Juni 2008 – 11:59 WIB
KLIRONG -Nasib malang menimpa tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Kebumen. Nitasari (18), warga RT 1 RW 3 Dukuh Perna Desa Kedungwinangun Kecamatan Klirong, pulang dari Malaysia dengan kondisi sekujur tangan, janggut dan pipi bengkak melebam biru. Bahkan karena traumanya, kondisi kejiwaannya pun ikut terganggu. Diduga putri ke-4 pasangan Maaruf (47) dan Ani (46) ini mengalami perlakuan tidak manusiawi selama 7 bulan bekerja di Malaysia . Awal petaka yang menimpa Nitasari terjadi sekitar 2 bulan sebelum lebaran tahun lalu. Saat itu datang seorang laki-laki bernama Aris (35), warga Desa Kewayuhan Kecamatan Pejagoan ke rumah Nitasari. Kepada korban dan kedua orang tuanya, Aris mengaku sebagai agen resmi penyalur tenaga kerja ke Malaysia . Mengenai biaya pemberangkatan, akan ditanggung sepenuhnya oleh Aris. “Mbayarnya dengan sistem potong gaji kalau sudah bekerja disana,” imbuhnya. Tetapi selama dia bekerja disana, belum sekalipun dia menerima gaji. “Katanya dipotong langsung oleh agent yang ada di Malaysia ,” ucap dia.. Merasa tidak betah akibat tidak menerima gaji, Nitasari pun bersikeras kepada agent minta dipulangkan ke Indonesia.
Aris kemudian menjanjikan pekerjaan dengan gaji yang lumayan besar jika korban mau bekerja di Malaysia sebagai pelayan toko. “Katanya mau digaji 450 ringgit perbulan,” kata Ani.
Baca Juga:
Sebenarnya Ani merasa keberatan. Selain belum pengalaman, Nitasari sendiri sebenarnya masih duduk di bangku kelas 2 SMK Tamtama Prembun. Namun karena Nitasari dan bapaknya bersikeras, maka Ani pun merelakan kepergian anaknya tersebut. Selang satu minggu kemudian, Nitasari pun berangkat. Tapi dia diharuskan transit terlebih dahulu di Tanjungpinang, Sumatera untuk kursus keterampilan selama dua bulan.
Nitasari sendiri masih susah untuk ditanyai, mengingat kondisi kejiwaannya yang masih belum stabil. Bahkan bicaranya pun terkadang masih ngalor-ngidul tidak karuan. Hanya dia sempat mengatakan, di Malaysia dia bekerja di rumah Le Phang Ha di daerah Batupahat, Johor Malaysia sebagai babysitter.
Baca Juga:
Namun perlakuan dari agent sungguh tidak manusiawi. Sembari menangis, Nitasari bercerita, akibat permintaannya tersebut, dia dihukum berdiri selama 4 hari 4 malam dengan posisi tangan harus ke belakang. Makan-minum pun cuma diberi waktu sebentar.
KLIRONG -Nasib malang menimpa tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Kebumen. Nitasari (18), warga RT 1 RW 3 Dukuh Perna Desa Kedungwinangun
BERITA TERKAIT
- Antisipasi Penimbunan Bahan Pokok Menjelang Nataru, Pemkab Kotim Siapkan Langkah Strategis
- Pj Gubernur Kaltim Resmikan Rehabilitasi Bendungan Babulu PPU
- Warga Binaan Kabur dari Lapas Kayuagung, Petugas Jaga Diperiksa Kanwil Kemenkumham Sumsel
- Banjir Bandang Menerjang Sejumlah Desa pada 2 Kecamatan di Bondowoso
- Terjadi Lagi, Bentrokan Ojol vs Opang di Bandung, Massa Diduga Bakar Pangkalan Ojek
- Tim Pansus DPRD Kota Bogor Gerak Cepat Salurkan Bantuan di Sukabumi