TMP Gelar Pelatihan Jurnalistik Angkatan II Bagi Kader Jateng

Restu menilaiu demokrasi pasca reformasi perkembangannya sangat luar biasa, termasuk di bidang pers. Namun demikian ada tanggung jawab bagi insan pers.
Hal ini, menurut Restu, pernah ditegaskan oleh Bung Karno dalam silaturahmi insan pers Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada tanggal 20 November 1965 di Bogor.
Bung Karno mengingatkan agar terus meng-upgrade kualitas dan memperdalam literasi melalui peningkatan budaya membaca.
“Dengan semangat membaca yang tinggi, maka kita dapat memilah isu-isu atau konten hoaks dan bernuansa SARA yang berseliweran di media sosial. Sebab, jika kita tidak menjadi bagian sebagai pemberi informasi yang benar atau menyuarakan kebenaran, maka kita sebenarnya telah membiarkan demokrasi Indonesia jatuh dan mengalami kemunduran,” kata dia.
Sementara itu, Agus Rahmat menyampaikan berita mempunyai arti cerita atau keterangan terkait kondisi realitas masyarakat yang tengah terjadi.
Agus menilai jurnalis adalah orang yang memberikan informasi, menggali informasi atau mencari fakta-fakta yang benar untuk disampaikan kepada masyarakat.
Jurnalis Vivanews itu menjelaskan unsur-unsur berita harus melingkupi keaktualan, kedekatan (proximity), penting (urgen), ketokohan, eksklusif, human interest, sedang trending, atau mengandung humor.
“Sebuah tulisan layak disebut berita jika mengandung 5W1H yaitu What (apa), Who (siapa), When (kapan, Where (di mana), Why (mengapa), dan How (bagaimana). Keenam unsur tersebut merupakan unsur yang paling dasar dan sebaiknya dikandung oleh sebuh berita," ujarnya.
DPP Taruna Merah Putih (TMP) kembali menyelenggarakan Pelatihan Menulis dan Fotografi Jurnalistik Angkatan II yang menyasar kadernya di Jawa Tengah, Sabtu (16/10).
- Viral Ulat di Menu Makan Bergizi Gratis, Disdik Semarang Belum Terima Laporan Resmi
- 10 Ribu Ijazah Siswa di Semarang Ditahan Pihak Sekolah, Wali Kota Agustina Tegas Bilang Begini
- Pembangunan Jateng Andalkan Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi: Tingkatkan Pelayanan
- Tanjakan Trangkil Semarang Retak dan Menyembul, Diduga Akibat Patahan
- Tanjakan Kalipancur Semarang yang Retak Padahal Baru Jadi
- Retakan di Tanjakan Trangkil Gunungpati Semarang, Beton Menyembul Picu Kecelakaan