TNI akan Cari dan Hancurkan Musuh di Papua
Pasca Penembakan 8 Prajurit
Jumat, 22 Februari 2013 – 12:24 WIB
JAKARTA - Papua kembali bergejolak dengan penembakan misterius yang kali ini mengorbankan anggota TNI di Kabupaten Puncak Jaya. Menurut Wakil Menteri Pertahanan Syafrie Syamsuddin, apa yang terjadi di Papua adalah suatu kejadian yang taktis menyerang beberapa anggota TNI. Tapi tidak ada pengaruhnya dengan strategis pertahanan. TNI tetap akan menjaga ketahanan dan keamanan di Papua meski diserang oleh kelompok sipil bersenjata.
"Jadi, Ini merupakan satu kejadian taktis yang tentunya secara operasional Mabes TNI akan merespon secara taktis juga. Tindakan taktis yang pasti adalah mencari, menemukan dan menghancurkan musuh (kelompok sipil bersenjata. Itu yang paling penting," ujar Syafrie dalam jumpa pers di kantornya Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (22/2).
Menurut Syafrie, dari aspek pertahanan negara, Kemhan akan terus meningkatkan strategi pembinaan teritorial negara yang di dalamnya ada strategi pembinaan oleh TNI. Dalam hal ini, menurutnya perlu mengajak masyarakat, pemerintah daerah dan aparat di Papua untuk membedakan ancaman yang muncul.
Selain tetap waspada keamanan, tutur Syafrie satuan keamanan dan pemerintah daerah perlu membuka diplomasi atau dialog.
"Bisa membedakan mana ancaman yang bersenjata yang perlu mendapatkan suatu respon dari strategi berlapis dan mana yang tidak. Kalau sampai pada ancaman bersenjata maka tentu akan ada tindakan taktis yg dilakukan selayaknya inti TNI merespon hal-hal yang menyangkut kedaulatan," tegasnya.
JAKARTA - Papua kembali bergejolak dengan penembakan misterius yang kali ini mengorbankan anggota TNI di Kabupaten Puncak Jaya. Menurut Wakil Menteri
BERITA TERKAIT
- Seorang Wisatawan Hilang Diterjang Ombak Besar di Pantai Anyer
- Ikatan Pemuda Betawi Soroti Seleksi Dewan Kota Jakpus
- Kemenhub Tingkatkan Pantauan Udara Selama Libur Nataru
- Polisi Antisipasi Peredaran Narkoba pada Malam Pergantian Tahun di Batam
- Rieke PDIP Bakal Dipanggil MKD Buntut Bersuara Tolak PPN 12 Persen
- 5 Rekomendasi Kongres I PPPK RI, Poin Terakhir Bikin Gembira