TNI AL Gagalkan Pengiriman 31 Calon PMI Ilegal ke Malaysia

jpnn.com, JAKARTA - TNI AL kembali menggagalkan pengiriman 31 Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan dikirimkan secara ilegal ke Malaysia.
Aksi penggagalan 31 orang calon PMI ilegal dilakukan oleh tim Gabungan F1QR Lanal Dumai di Pesisir pantai Sepahat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Sabtu (19/8).
Sejumlah 31 CPMI ilegal yang berhasil diamankan terdiri dari 15 laki-laki, 15 perempuan dan 1 orang anak.
Pada saat dimintai keterangan sejumlah calon PMI Ilegal menyampaikan bahwa mereka berangkat dari daerah masing-masing dengan tujuan terminal Kota Dumai Provinsi Riau.
Selanjutnya dijemput oleh agen menuju lokasi pemberangkatan yaitu pesisir pantai Sepahat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.
Pada saat penangkapan, mereka sudah berada di tempat penampungan, yaitu di hutan bakau pesisir pantai Sepahat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau selama satu hari untuk menunggu keberangkatan menuju Malaysia menggunakan transportasi laut berupa speed boat.
Namun, keberangkatan PMI Ilegal tersebut terhenti karena harus menghadapi proses hukum.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Dumai Kolonel Laut (P) Karyadi Bangun menjelaskan penggagalan pengiriman calon PMI ilegal berawal pada Sabtu, 19 Agustus 2023 Pukul 13.00 WIB, Tim gabungan F1QR Lanal Dumai memperoleh informasi bahwa adanya calon PMI berada di pesisir pantai Sepahat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau pada titik koordinat 1°37'28"N 101°48'08"E.
TNI AL kembali menggagalkan pengiriman 31 Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan dikirimkan secara ilegal ke Malaysia.
- Jabodetabek Banjir, Mayjen Endi Kerahkan Ratusan Marinir
- Lagi-Lagi, Mantan PM Malaysia Tersandung Kasus Korupsi
- Laksda TNI Edwin Bicara Soal Peran Strategi TNI AL Menjaga Potensi Maritim Menuju Swasembada Pangan
- Bakal Ada Operasi Pasar di 500 Titik, Harga Sembako Harus Lebih Murah dari Malaysia
- Terlibat Keributan di THM, 1 Anggota TNI AL Tewas, 2 Prajurit Terluka
- Laksda Edwin Ungkap Potensi Laut untuk Swasembada Pangan Lewat Buku