TNI AL Meluncurkan KRI Tuna-876

"KRI Tuna-876 ini ditujukan untuk Koarmada I, nanti rencana penempatannya di Lantamal I Belawan," ungkapnya.
Dia menjelaskan proses pembuatan kapal ini memakan waktu 22 bulan sejak penandatanganan kontrak pada 4 Maret 2022, dengan menelan anggaran Rp 310 miliar.
Menurutnya, pemilihan PT Karimun Anugerah Sejati (KAS) sebagai produsen kapal ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan nasional, dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Ali menjelaskan pemilihan nama "Tuna" untuk kapal ini memiliki makna filosofis.
"Dalam bahasa Yunani, 'Tuna' disebut dengan 'Thino' yang berarti 'melesat'. Ikan 'Tuna' juga terkenal dengan kecepatannya dan kemampuannya beradaptasi dalam berbagai kondisi air," kata dia.
Dengan nama KRI Tuna-876, katanya, diharapkan kapal ini mampu menjadi kapal patroli yang responsif dan mendukung berbagai kegiatan operasi, baik dalam situasi damai maupun perang, serta penegakan hukum di laut dan misi kemanusiaan.
Peluncuran KRI Tuna-876 sejalan dengan rencana strategis TNI AL untuk mengembangkan kekuatan pertahanan matra laut dengan peningkatan kualitas dan kuantitas alat utama sistem persenjataan serta regenerasi alutsista sesuai perkembangan teknologi. (antara/jpnn)
TNI AL meluncurkan KRI Tuna-876 di Batam, Kepri. KRI Tuna-876 dilengkapi dengan satu unit meriam kaliber 40 milimeter dan dua unit meriam berkaliber 12,7 mm.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- GM FKPPI Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi di Tengah Transformasi Peran TNI
- Diskusi UU TNI di Kampus, Pangdam I/BB: Kami Terbuka terhadap Kritik
- Bea Cukai dan TNI Memperkuat Sinergi Pengawasan yang Solid di Yogyakarta dan Nunukan
- Perkuat Sinergisitas, Panglima TNI Terima Kunjungan Ketua BPK RI
- Haidar Alwi: TNI-Polri Peringkat 5 Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia
- Usut Kasus Korupsi di Kemenhan, KPK Panggil eks Direktur DKB