TNI AL Punya Korvet Baru, Bu Mega Didatangi Laksamana Yudo, Muncul Nama Bung Karno
Namun, Megawati menyodorkan usul lain. “Saya bilang, ‘ini sajalah, Pak Yudo, dengan (nama) bung,” ucap Megawati.
Menurut Megawati, sebutan ‘bung’ lebih bermakna sederajat bagi sesama. Hal itu sesuai dengan Bung Karno yang tidak berjarak dengan rakyat.
“Bung artinya ya rasanya tidak ada gap, makanya saya bilang (nama) Bung Karno saja dan karena ini sebuah kapal," kata Megawati lagi.
Tokoh kelahiran Yogyakarta pada 23 Januari 1947 itu menegaskan Bung Karno adalah presiden yang sangat dekat dengan rakyat. oleh karena itu, Megawati mengharapkan KRI Bung Karno bisa menjangkau lautan seluruh Indonesia dan berkeliling bertemu rakyat.
"Imajinasi saya pasti (KRI) akan ke mana-mana dan menurut saya, kan, Bung Karno berarti beranjangsana kepada rakyatnya, mampir sana, mampir sini, mana bapak saya memang senangnya begitu," ucap Megawati.
KRI Bung Karno memiliki panjang 73 meter, lebar 12 meter, dan tinggi 5 meter. Korvet seberat 650 ton itu mampu menjelajah dengan kecepatan 22 knot, sedangkan kecepatan maksimalnya 24 knot.
Kapal perang dengan 55 personel itu dilengkapi berbagai senjata, antara lain, meriam Leonardo 40 mm, dua senapan mesin berat kaliber 20 mm, dan dua peluncur rudal permukaan ke udara.
Selain itu, KRI Bung Karno juga dilengkapi torpedo dan sonar, serta dirancang mampu membawa helikopter Panther milik TNI AL. (jpnn.com)
Laksamana Yudo Margono pernah menemui Megawati Soekarnoputri untuk menceritakan soal TNI AL sedang membangun kapal perang di dalam negeri.
Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi
- Tim Hukum RIDO Kecam Persekusi yang Dialami Sukarelawannya yang Pasang Stiker
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- Hasto Ajak Rakyat Merenung, Apakah Jokowi dan Keluarganya Harus Dibiarkan