TNI AL Uji Coba Kapal Tempur D-18 Karya Anak Bangsa
Kapal tempur ini dioperasikan hanya dengan empat ABK dan mampu membawa total 22 orang pasukan, yang dapat didaratkan di pantai melalui pintu di lunas kapal itu.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono dalam siaran persnya mengatakan saat ini delapan kapal tempur telah masuk dan memperkuat jajaran Armada TNI AL.
Meliputi dua unit produksi PT Tesco Indomaritim, yakni Patkamla Pulau Pagerungan I-5-37 Lantamal V/Surabaya serta Patkamla Pulau Semau II-7-19 Lantamal VII/Kupang.
Patkamla Balaroa II-6-66 Koarmada II produksi PT Infinity Global Mandiri, 2 unit produksi PT. Citra Shipyard, yaitu Patkamla Gorar III-9-19 dan Patkamla Wasur III-11-16, serta tiga unit produksi PT Palindo Marine, yakni Patkamla Binanga II-6-67, Patkamla Santiago II-8-35, Patkamla Kastela III-14-13 yang memperkuat jajaran Koarmada III.
Menurut Julius, alutsista produksi dalam negeri yang digunakan TNI AL ini sesuai dengan kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang ditindaklanjuti oleh Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono, terkait penguatan kekuatan yang selaras dengan pembangunan nasional dengan menggunakan produksi dalam negeri.
Hal itu bertujuan mendukung pemerintah dalam upaya memulihkan perekonomian nasional serta mewujudkan kemandirian pemenuhan alutsista pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter menuju kekuatan maritim regional yang disegani di kawasan. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
TNI AL melakukan uji coba kapal tempur D-18 karya anak bangsa. Begini kecanggihan kapal tempur ini.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Tanpa Kekuatan Terbaik, TNI AL Bikin Kejutan Masuk Final Livoli Divisi Utama 2024
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila