TNI Belum Tahu Penyebab Jatuhnya Heli di Malinau

jpnn.com - JAKARTA — Kepala Staf Angkatan Darat Jendral TNI Budiman menyatakan penyebab jatuhnya helikopter milik TNI jenis MI-17 di wilayah Pujungan, Kabupaten Malinau, Kalimantan, Sabtu (9/11) belum diketahui. Ia mengklaim helikopter itu dalam kondisi baik sebelum diberangkatkan.
“Saya belum tahu kalau soal penyebab dan tingkat kerusakannya. Kalau mesinnya tidak bermasalah. Maka akan kita cek dulu,” kata Budiman di Jakarta, Minggu (10/11).
Meski mengaku dalam kondisi baik, Budiman mengungkapkan, sebuah helikopter juga memiliki kelemahan. Terutama jika terbang di sekitar area yang berbukit atau jurang. MI-17 juga melewati area rawan tersebut. Makanya kata dia, penggunaan helikopter cukup beresiko.
Budiman mengaku tidak dapat menyimpulkan penyebab jatuhnya heli sebelum dilakukan pemeriksaan selama 2-3 hari ke depan.
“Ini resiko gunakan heli. Sedangkan kita sendiri tidak bisa buat pos perbatasan dengan cara lain. Lokasi pos 800 meter dari atas laut. Letaknya berjurang-jurang makanya kita lihat dulu penyebabnya karena apa,” sambung Budiman.
Saat ini evakuasi, kata dia, terus dilakukan menyesuaikan dengan cuaca dan kapasitas pesawat pengangkut yang tersedia. (flo/jpnn)
JAKARTA — Kepala Staf Angkatan Darat Jendral TNI Budiman menyatakan penyebab jatuhnya helikopter milik TNI jenis MI-17 di wilayah Pujungan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 28 RT Terendam Banjir Kali Ciliwung, Paling Banyak di Jaksel, Ini Daftarnya
- 5 Berita Terpopuler: Fakta Terungkap, Guru Beserdik Degdegan Tak dapat TPG, tetapi Honorer Masih Terima Haknya
- Bukan Hanya Guru Honorer yang Tunjangannya Naik 100%, Alhamdulillah
- Pegadaian Turut Wujudkan Keberlanjutan Energi & Air Bersih di Batam
- BPS Ungkap Penyebab Turunnya Angka Penumpang Angkutan Udara di Kepri
- Koalisi Sipil Yakin Kepemimpinan Baru di Pertamina Bisa Perbaiki Tata Kelola Perusahaan