TNI Cuci Tangan, Limpahkan Pada Kepolisian
Selasa, 26 Maret 2013 – 04:17 WIB
PENYELIDIKAN kasus penyerangan di Lapas Kelas II B, Cebongan, Sleman, Jogjakarta belum juga menemui titik terang. Menyikapi hal tersebut, pihak TNI tampaknya tidak mau "disalahkan".
Bahkan institusi pertahanan negara tersebut tampaknya cuci tangan dari kasus yang menewaskan empat tahanan tersebut. Para jajaran petinggi TNI kompak menyatakan menyerahkan sepenuhnya masalah penanganan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. "Soal Lapas Sleman itu kewenangan polisi. Kan sedang dilakukan penyelidikan oleh Kepolisian. Kita tunggu hasilnya dari Kepolisian,"jelas Panglima TNI Agus Suhartono ditemui di Istana Merdeka, Senin (25/3).
Agus menekankan, pihaknya bakal bertindak, jika nantinya hasil penyelidikan Kepolisian berhasil menunjukkan adanya keterlibatan anggota TNI. Dia berjanji akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Nanti kalau kepolisian mengarah kepada ada anggota saya yg terlibat, kalau ada yah, itu pasti kita akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Saya akan turunkan tim,"tegasnya.
Mantan KSAL tersebut tidak memungkiri jika masyarakat menuding TNI sebagai pihak yang berada di balik insiden penyerangan tersebut. Namun, dia membantah jika model serangan taktis yang dilakukan para pelaku penyerangan brutal tersebut mirip dengan model operasi khusus TNI. "Kalau masyarakat berpandangan seperti itu, menganalisis sendiri, itu hak mereka. Tapi semua mari kita serahkan ke kepolisian.Soal taktis, saya nggak ngerti taktisnya seperti apa. Saya nggak tahu juga kayak apa. Yang kita ajarkan di tentar hal-hal tersebut untuk operasi khusus, penyelamatan sandera ada itu. Tapi ndak mirip,"jelasnya.
PENYELIDIKAN kasus penyerangan di Lapas Kelas II B, Cebongan, Sleman, Jogjakarta belum juga menemui titik terang. Menyikapi hal tersebut, pihak TNI
BERITA TERKAIT
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan