TNI Cuci Tangan, Limpahkan Pada Kepolisian
Selasa, 26 Maret 2013 – 04:17 WIB
Senada dengan Agus, KASAD Pramono Edhie Wibowo juga enggan menjelaskan lebih jauh penanganan kasus penyerangan brutal tersebut. Dia menegaskan, investigasi dilakukan oleh pihak kepolisian. "Saya tidak bisa menjelaskan ya. Tanyakan kepada kepolisian, investigasi dilakukan polisi. Dan ini bagaimana, kita juga tidak tahu, saksinya pada mati semua begitu, ditanya bagaimana,"urai Pramono di Istana Merdeka, kemarin.
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman juga memberikan pernyataan yang tidak jauh berbeda dengan Panglima TNI dan KASAD. Bahkan, dia menekankan jika jenis senjata yang digunakan untuk mengeksekusi empat tahanan tersebut, bukanlah senjata milik TNI. "Kita prinsipnya mendukung kepolisian untuk melakukan proses (penyelidikan) itu.Kita tunggu hasilnya. Soal jenis senjata, setahu saya caliber 7,62 itu sudah bukan standar TNI lagi,"imbuh Marciano ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, kemarin.
Di bagian lain, Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Syaifuddin mengusulkan pembentukan tim pencari fakta untuk menyelidiki kasus di Lapas Cebongan. Alasannya, kasus yang tengah diselidiki penyidik Polri itu justru berkaitan dengan perkara yang melibatkan anggota Polri sendiri. "Selama kasusnya, penyelidikan dan penyidikan itu oleh Polri, maka masyarakat akan sulit memperoleh yang sesungguhnya," katanya.
TPF itu, kata dia, merupakan tim independen. Unsur TNI dan Polri bisa menjadi bagian di dalamnya namun tidak dominan. "Bisa akademisi, pakar, yang bisa melakukan tugas penyelidikan dan penyidikan," katanya.
PENYELIDIKAN kasus penyerangan di Lapas Kelas II B, Cebongan, Sleman, Jogjakarta belum juga menemui titik terang. Menyikapi hal tersebut, pihak TNI
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi