TNI dan Masyarakat Desa Sangiang NTB Gelar Acara Budaya Kalondo Lopi, Begini Tujuannya

TNI dan Masyarakat Desa Sangiang NTB Gelar Acara Budaya Kalondo Lopi, Begini Tujuannya
Danrem 162/WB Brigjen TNI Agus Bhakti didampingi Dandim 1608/Bima Letkol Inf. Andi Lulianto bekerja sama IKRA (Ikatan Keluarga Wera) Nusantara serta Forum Komunikasi Kasabua Ade (FOKKA Indonesia menggelar kegiatan budaya Kalondo Lopi (penurunan Kapal) di Desa Sangiang Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, NTB pada Rabu dan Kamis, 23-24 Oktober 2024. Foto: Penerangan Korem162/WB

Tari tersebut menggambarkan dua prajurit yang sedang berperang. Tarian Buja Kadanda ini diciptakan oleh rakyat dalam mempertahankan daerah mereka.

Selain itu juga tarian ini berfungsi untuk memperkenalkan kepada para generasi muda akan kejayaan dan kehebatan dari masyarakat Bima pada jaman dulu.

Prosesi Kalondo Lopi di Desa Sangiang merupakan perayaan sekaligus sebagai hiburan bagi masyarakat Bima yang sangat khas dan mempunyai makna tersendiri.

Kalondo Lopi adalah tradisi yang sudah dilakukan oleh nenek  moyang suku Mbojo (Bima) sejak mereka mengenal dunia kelautan.

Tradisi tersebut menunjukkan bukan saja pelestarian warisan budaya di Sangiang, tapi  juga sebagai simbol toleransi dan kerukunan antar warga.

Desa Sangiang sendiri memiliki banyak potensi wisata alam, seperti seni budaya, aneka kuliner dan berbagai potensi wisata lainnya.

Salah satu yang menjadi daya tarik Desa Sangiang adalah  Gunung Sangiang yang memiliki nilai historis  sejak abad 14 Masehi.

Prosesi Kalondo Lopi memiliki arti secara harafiah, yaitu Proses Penurunan Kapal menuju laut. Dalam proses pembuatan  Kapal tersebut memakan waktu sekitar 2 sampai 3 tahun oleh warga setempat.

Korem 162 Wira Bhakti bekerja sama IKRA (Ikatan Keluarga Wera) Nusantara serta Forum Komunikasi Kasabua Ade (FOKKA Indonesia menggelar budaya Kalondo Lopi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News