TNI dan Polri Diminta Deteksi Dini Pergerakan KKB

“Minta dukungan dari berbagai komponen masyarakat,” ucap Bamsoet.
KKB yang mengeklaim Kodap 35 Bintang Timur itu sejak Senin (18/9) melakukan sejumlah aksi hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, termasuk gugurnya personel Satgas Damai Cartenz Briptu Agung.
Saat itu almarhum bersama timnya sedang melaksanakan patroli di wilayah Serambakon, Senin (18/9), tiba-tiba diserang KKB. Selain menyerang anggota Polri, KKB juga menembak warga yang sedang berada di rumah hingga menyebabkan dua orang terluka.
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri mengatakan, Selasa (19/9), KKB kembali mengadang dan menembaki serta menganiaya ASN Pemda Pegubin yang hendak ke kantor hingga mengalami luka-luka.
Fakhiri menegaskan berbagai tindak kekerasan yang dilakukan KKB tidak boleh dibiarkan berlarut-larut sehingga pihaknya akan mengirimkan personel Brimob membantu mengamankan dan memulihkan wilayah tersebut.
Setelah kawasan itu kembali kondusif maka mereka mengganggu wilayah di sekitarnya termasuk di Oksibil.
"TNI dan Polri akan berupaya memulihkan keamanan di kawasan Oksibil, dan sekitarnya serta melakukan penegakan hukum terhadap para pelaku," kata Fakhiri.(antara/jpnn)
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet meminta jajaran TNI dan Polri melakukan deteksi dini pergerakan KKB Kodap 35 Bintang Timur.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan