TNI dan Polri Tambah Pasukan, Lewat Darat dan Udara
jpnn.com, WAMENA - Guna mengevakuasi korban pembantaian oleh KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata), TNI dan Polri mengirim personel gabungan sebanyak 127 orang ke Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Kapolres Jayawijaya AKBP, Jan Bernard Reba mengatakan, pasukan dikirim lewat jalur darat dan udara.
“Pengiriman personel gabungan ini akan dilakukan melalui dua jalur yaitu jalur udara menggunakan helikopter dan jalur darat menggunakan mobil,” ungkap Jan Reba saat ditemui wartawan di RSUD Wamena, Rabu (5/12).
Dikatakan, untuk personel Polri yaitu anggota Brimob sudah diberangkatkan ke Distrik Yigi dari Mapolres Jayawijaya menggunakan mobil.
Saat ini kondisi di Mbua menurut Jan Reba sudah diduduki personel TNI. Bahkan Pos di Mbua yang sempat diserang oleh KKSB saat ini sudah aktif kembali.
“Dalam penyerangan di Mbua ada kelompok masyarakat yang ikut-ikutan menyerang pos TNI. Ini yang perlu kita pisahkan sehingga saat kita melakukan penyisiran tak ada lagi penyusup dalam masyarakat,” tandasnya.
Dejak tahun 2016, Jan Reba menyebutkan ada dua kontraktor yang terbunuh di Mugi. Oleh sebab itu, pihaknya sudah memanggil pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura, untuk meminta agar harus ada yang melakukan pengawalan dari aparat keamanan atau ada yang melapor untuk meminta pengawalan dari perusahaan swasta.
Namun selama ini sama sekali tak ada koordinasi dengan Kepolisian untuk menempatkan anggota dalam pengerjaan jalan trans Papua wilayah utara ini bisa dilakukan.
Kembali dikirim 127 pasukan gabungan TNI dan Polri untuk mengevakuasi korban pembantaian yang dilakukan KKB.
- Jenderal Sigit Puji Brimob yang Bebaskan Pilot Susi Air dari Penyanderaan KKB
- Pos TNI dan Polri Diberondong Peluru KKB, Seorang Warga Sipil Tewas
- KKB Serang dan Tembak Warga, Pelajar SD Ketakutan
- TNI AD Mulai Siapkan Pasukan Untuk Ikuti India Republic Day
- Anggota Reskrim Diserang OTK, Kaki Nyaris Putus
- Anggota KKB yang Ditangkap di Bandara Ilaga Pernah Serang dan Tembak Warga Sipil