TNI Ganti Helikopter Kepresidenan

jpnn.com, JAKARTA - Sebelum bertolak ke Abu Dhabi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan untuk meninjau helikopter kepresidenan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (12/1).
"Presiden tadi melihat heli Caracal miliki TNI Angkatan Udara. Beliau melihat situasi di dalam pesawat, termasuk menanyakan masalah safety pesawat," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang turut mengantar keberangkatan Presiden ke Abu Dhabi.
Mengutip siaran pers BPMI Setpres, helikopter berjenis EC-725 AP/Caracal itu akan digunakan dalam kegiatan kepresidenan. Hadi mengatakan, heli tersebut untuk sementara akan menggantikan helikopter Super Puma TNI-AU yang biasa digunakan oleh kepala negara.
"Sebentar lagi heli kepresidenan akan masuk perawatan sehingga kami harus mencarikan heli alternatif untuk dukungan VVIP sehingga saya display, saya laporkan ke beliau terkait dengan keamanan dan kenyamanan," kata Hadi.
Helikopter Caracal merupakan heli angkut sedang serbaguna buatan Airbus Helicopters Prancis. Panjangnya 19,5 meter dan mampu memuat 2.200 kilogram beban barang atau 28 pasukan bersenjata lengkap.
Helikopter yang bisa diawaki hingga 6 orang tersebut memiliki kecepatan naik 1.670 kaki/menit dengan kecepatan maksimum 175 knots atau setara 324 km/jam dan kecepatan jelajah 152 knots atau 281,5 km/jam.
Heli Caracal mampu terbang dengan ketinggian 25.000 kaki dengan jarak jelajah maksimum 526 nautical mile. (fat/jpnn)
VIDEO: Sambutan Spesial Megawati Untuk Prabowo
Helikopter ini untuk sementara akan menggantikan helikopter Super Puma TNI-AU yang biasa digunakan oleh kepala negara.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- Matahari Kembar
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah