TNI Harus Terdepan Cegah Proxy War
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah harapan tercurah di ulang tahun ke 72 Tentara Nasional Indonesia, Kamis 5 Oktober 2017. Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid berharap TNI ke depan bisa semakin menjadi sahabat rakyat Indonesia.
“Semoga di usia ke 72 tahun bisa menjadi TNI yang semakin profesional dan kuat, senantiasa menjadi teladan serta sahabat rakyat,” kata Meutya, Kamis (5/10).
Politikus Partai Golkar itu mengingatkan, saat ini merupakan masa yang kritis, karena tantangan proxy war yang ingin memecah persatuan, mengoyak semangat kebinekaan tunggal ika.
Selain itu, kata dia, adanya gangguan-gangguan terhadap kedaulatan NKRI. “Maka di usia ke 72 tahun ini TNI betul-betul diharapkan kendalinya dalam mencegah upaya proxy war tersebut,” katanya.
Seperti diketahui, dalam berbagai kesempatan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga mengingatkan akan ancaman proxy war atau perang tanpa bentuk saat ini yang mengancam Indonesia.
Karena itu, jenderal bintang empat ini menegaskan semua pihak harus bersatu dalam mencegah dan melawannya.
"Proxy War mengancam Indonesia karena negara-negara luar berlomba-lomba ingin menguasai Indonesia yang kaya akan sumber daya alam,” kata Gatot beberapa waktu lalu. (boy/jpnn)
Politikus Golkar Meutya Hafid menilai saat ini adalah masa kritis, karena tantangan proxy war yang ingin memecah persatuan bangsa
Redaktur & Reporter : Boy
- Sinergi dengan Polri & TNI, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di 3 Wilayah Ini
- Di Hadapan Menhan-Panglima TNI, Legislator Bicara Kasus di Sumut, Prajurit Jangan Terpancing
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Ketua PP PMKRI Soroti Dua Isu Penting Saat Bertemu Menteri Komdigi RI
- Menkomdigi Ajak Seluruh Elemen Bangsa Promosikan Bhinneka Tunggal Ika ke Dunia
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral