TNI Harus Waspadai Gejolak di Laut China Selatan
Selasa, 09 April 2013 – 14:41 WIB
Seperti diketahui, sengketa di Laut China Selatan melibatkan sejumlah negara antara lain Vietnam, Filipina, China, Malaysia, Brunei Darussalam dan Kamboja. Masing-masing negara merasa berhak atas sejumlah wilayah di Laut China Selatan.
Dalam kesempatan itu Panglima melalui amanatnya juga mengingatkan tentang perlunya TNI AU bersikap tegas terhadap tindak pelanggaran atas wilayah udara Indonesia. Meski demikian diakuinya, tidak mudah mengawal kedaulatan udara.
Karenanya, TNI punya peran strategis dalam meningkatkan daya tawar Indonesia di percaturan internasional. "Penggunaan instrumen militer merupakan alat politik kekuatan bagi kepentingan dalam mengangkat posisi tawar dalam penyelesaian masalah-masalah bilateral atau internasional," tegasnya.
Acara HUT TNI AU juga dimeriahkan dengan atraksi penyelamatan sandera yang diperagakan Detasemen Bravo 90 dari Paskhas TNI AU. Efek ledakan yang ditimbulkan sempat membuat decak kagum para hadirin. Selain itu, ada pula atraksi sekitar 50-an penerjun payung pembawa bendera-bendera satuan TNI AU yang diakhiri penerjun dengan bendera Merah Putih.(ian/jpnn)
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono meminta seluruh jajarannya mencermati kondisi geopolitik di Laut China Selatan. Menurutnya, memanasnya
BERITA TERKAIT
- Menteri Lingkungan Hidup Minta TPA Setop Pakai Sistem Open Dumping
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan