TNI Makin Mesra Dengan Australia
Sabtu, 08 September 2012 – 10:25 WIB
"Lingkup kerjasamanya sangat luas," kata Hartind. Diantaranya meliputi kebijakan pertahanan, hubungan antarinstansi, kontraterorisme, keamanan maritim, bantuan kemanusiaan dan pemulihan bencana, dukungan logistik militer dan pelayanan medis, pemeliharaan perdamaian, intelijen, industri pertahanan, material, ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan pelatihan di bidang pertahanan atau militer, dan tata kelola dan manajemen pertahanan.
Baca Juga:
Menteri Transportasi dan Infrastruktur Australia, Anthony Albanese juga berjanji menambah 4,4 juta dolar AS untuk pelatihan tim SAR Indonesia dan meningkatkan penggunaan komunikasi satelit dan teknologi pelacakan.
Direktur Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Indonesia Rizal Darmaputera Msi menilai kedatangan Australia yang hanya selang sehari dengan kedatangan Menlu AS Hillary Clinton memberi sinyal yang kuat. "Indonesia menjadi negara istimewa, ibaratnya kembang desa yang cantik," katanya.
Alumnus IDSS Jenewa itu menjelaskan dari sisi geopolitik pertahanan, posisi Australia jelas membutuhkan Indonesia. "Terutama, untuk keamanan maritime mereka. Australia juga risau dengan maraknya pencari suaka illegal," kata Rizal.
JAKARTA--- Kementerian Pertahanan Indonesia dan Departemen Pertahanan Australia mempererat kerja sama industri pertahanan (Inhan). Dua negara juga
BERITA TERKAIT
- SPPG Wajib Mengontrol Kualitas Makanan Propam MBG
- Libur Sekolah Saat Ramadan Perlu Kajian Mendalam, Karmila Sari Usulkan Pesantren Kilat
- Menko Yusril dan Deretan Pejabat Hadiri Malam Apresiasi Karya Jurnalistik Iwakum
- Sepanjang 2024, BTN Salurkan Rp4,14 Miliar untuk Pembangunan & Renovasi Rumah Ibadah
- Pemilik Ponpes di Jaktim Diduga Sodomi Santri, Sahroni Geram
- Kemenlu Sudah Berupaya Memulangkan Empat WNI Disekap, Tetapi Masih Buntu