TNI Pastikan KRI Klewang Tidak Disabotase
Rabu, 03 Oktober 2012 – 05:24 WIB

TAK BISA DISELAMATKAN: Kobaran api meludeskan KRI Kelewang 625 di dermaga Lanal Banyuwangi. Foto: GALIH COKRO/JAWA POS RADAR BANYUWANGI
JAKARTA---Mabes TNI memastikan terbakarnya KRI Klewang di Banyuwangi bukan karena sabotase. Kapal canggih itu ludes karena konsleting listrik. "Jadi bukan karena ada upaya kesengajaan atau sabotase," ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul kemarin. Iskandar menambahkan, postur pertahanan TNI AL maupun TNI tidak akan terpengaruh dengan terbakarnya KRI Klewang. Sebab, kapal yang diberi nomer resmi 625 itu belum resmi beroperasi di bawah komando TNI.
Konsleting listrik itu yang kemudian menjalar ke seluruh kapal. "Detailnya nanti akan dijelaskan dalamwaktu dekat oleh produsen dan Armatim," kata mantan Danlanal Jakarta ini. KRI Klewang ludes padahal memakan biaya Rp 114 Miliar. "Yang pasti, kita akan mendapatkan penggantinya karena sudah ada asuransi dan ditanggung oleh produsen," tambahnya.
Insiden Klewang ini berdekatan masanya dengan pengesahan UU Industri Pertahanan kemarin. Hal itu yang membuat beredar spekulasi ada pihak pihak yang tidak ingin TNI mandiri dengan memproduksi alutsista di dalam negeri. "Kita akan evaluasi secara menyeluruh, terutama dari faktor security di masing-masing alutsista baik darat laut atau udara," jelasnya.
Baca Juga:
JAKARTA---Mabes TNI memastikan terbakarnya KRI Klewang di Banyuwangi bukan karena sabotase. Kapal canggih itu ludes karena konsleting listrik. "Jadi
BERITA TERKAIT
- Sambut Ramadan, Ketum Kadin DKI Diana Dewi Ziarah ke Makam Orang Tua
- Sumpah Advokat Razman Arif Dibekukan, Chandra Sampaikan Pembelaan
- Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2 Muncul Jabatan Tampungan, BKN Angkat Suara
- Wamentrans Viva Yoga Mengajak Alumni Cipayung Plus Berkolaborasi Membangun Bangsa
- Dana Haji Tumbuh Positif, Pengeloaan BPKH Capai Rp 171 Triliun
- Pemprov DKI Berhemat Rp 1,5 Triliun Setelah Pangkas Biaya Perjalanan Dinas hingga FGD