TNI-Polri Bersinergi Jaga Situasi Kondusif & Mewujudkan Pilkada Damai di Sumsel
Lebih lanjut Polda Sumsel juga me-monitoring dugaan kampanye hitam yang berseliweran di media sosial (medsos). Jenderal bintang dua itu menyatakan tak akan segan mengambil langkah tegas bagi oknum yang menyebar kampanye hitam dan menimbulkan kericuhan.
"Kampanye hitam di medsos cukup ramai. Kami mengamati dan melihat mana substansinya (potensi terjadi kericuhan). Saya sudah arahkan jajaran cek dan ricek peristiwa tersebut yang menjadi pemberitaan di medsos," kata Andi.
Sementara, Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia Naudi Nurdikan menyatakan bahwa TNI siap mendukung Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Sumsel, terutama di daerah rawan.
Dengan pendekatan sinergis ini, termasuk koordinasi kedua institusi, menunjukkan kesiapan mencegah dan menangani potensi konflik yang akan muncul dalam Pilkada Sumsel.
Sebab, proses demokrasi ini diharapkan oleh semua pihak dapat berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berintegritas.
"Tanggung jawab menjaga stabilitas keamanan tidak hanya terletak pada aparat keamanan, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Situasi apa pun harus dihadapi dengan persiapan secara maksimal, untuk memastikan kelancaran dan keamanan proses demokrasi tersebut," kata Naudi. (mcr35/jpnn)
TNI-Polri terus bersinergi menjaga situasi kondusif untuk mewujudkan pilkada damai di Sumatera Selatan.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cuci Hati
- KPU Sukabumi Ungkap Penyebab Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
- Penganiaya Dokter Koas di Palembang Terancam 5 Tahun Penjara
- Pelaku Penganiayaan Dokter Koas di Palembang Jadi Tersangka
- Ternyata ini Motif Pria Berkaus Merah Aniaya Dokter Koas di Palembang
- Detik-Detik Penganiayaan Dokter Koas Unsri, Pelaku Menyerahkan Diri
- Ray Rangkuti: Kepala Daerah Terpilih Minimal Jangan Korupsi