TNI Sudah tak Sabar
jpnn.com - JAKARTA – Kapuspen Mabes TNI Mayjen Tatang Sulaiman mengatakan, pihaknya hanya bisa menunggu dari Kemenhan. rencana pembelian 10 UNIT jet tempur Sukhoi SU-35.
Kementerian yang dipimpin Ryamizard Ryacudu itu yang berwenang melakukan pembelian pesawat tempur. "Kami sebagai user hanya menunggu saja. Kami tidak menangani pembelian," ujarnya kemarin (24/5).
Terkait dengan jumlah pesawat yang akan dipilih, apakah masih tetap membeli 10 pesawat? Tatang menjelaskan, pihaknya juga tidak bisa menjawab. Kemenhan yang berwenang menentukan jumlah pesawat yang akan dipilih.
Tentu hal itu akan disesuaikan dengan anggaran negara. Harga pesawat itu sangat mahal, sehingga pembelian harus memperhatikan kekuatan APBN.
Menurut dia, pesawat Sukhoi sangat dibutuhkan TNI untuk menjaga kedaulatan langit Indonesia. Sukhoi akan menggantian pesawat F- 5 Tiger yang sudah uzur. Sukhoi merupakan jet tempur sangat canggih.
Dengan pesawat itu, kekuatan persenjataan TNI akan semakin bertambah. "Kami butuh pesawat yang canggih," ungkapnya.
Pesawat itu memiliki kecepatan hingga 1.400 km per jam di atas laut dan 2.400 km per jam di ketinggian 60 ribu kaki.
Kekuatan utama dari SU-35 berada pada sensor. Radar jenis NIIP Tikhomirov Irbis-E diklaim mampu mendeteksi 30 target di udara, 4 objek di darat dengan jarak hingga 400 km.
JAKARTA – Kapuspen Mabes TNI Mayjen Tatang Sulaiman mengatakan, pihaknya hanya bisa menunggu dari Kemenhan. rencana pembelian 10 UNIT jet tempur
- Keberadaan Satgas Nataru Diyakini Turut Menekan Angka Kecelakaan
- Wamenhub Suntana Pantau Kelancaran Lalu Lintas di Pos Gadog Puncak
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Libur Natal, TMII Dipadati Lebih dari 12 Ribu Pengunjung
- Juru Dakwah Bakal Disertifikasi, Wantim MUI Memberi Masukan
- Libur Natal, Taman Margasatwa Ragunan Dipadati Lebih dari 35 Ribu Pengunjung