TNI Sweeping Penumpang Kapal, Perketat Perairan Nunukan
jpnn.com, NUNUKAN - Pangkalan TNI AL (Lanal) Nunukan, Kalimantan Utara, mengerahkan personelnya melakukan pencegahan masuknya kelompok teroris Maute dari Marawi, yang saat ini digempur tentara Filipina.
Pencegahan dilakukan agar anggota kelompok teroris yang terafiliasi dengan ISIS itu tidak masuk ke Indonesia melalui perairan Nunukan.
Foto teroris Maute asal Indonesia yang masuk daftar pencarian orang (DPO) disebar di area pelabuhan dan dermaga penyeberangan di Sebatik.
Komandan Lanal Nunukan, Letkol Laut (P) Ary Aryono menjelaskan, melalui Pos TNI AL Sei Nyamuk, counter terorism dilakukan mengantisipasi masuknya militan Maute di wilayah perbatasan Sebatik.
“Pemasangan pamplet daftar DPO teroris Maute yang berasal dari Indonesia di area pelabuhan. Serta, menginfokan telah terjadinya aksi penyerangan Pos Militan Teroris Maute di Marawi Filipina,” ujar Ary Aryono kepada Radar Nunukan (Jawa Pos Group), Minggu (4/6).
Dijelaskan, serangan balasan militer Filipina di wilayah Marawi telah membuat Pos Militan Teroris Maute terdesak dan melarikan diri.
Salah satu jalur sutra masuknya orang dari Filipina ke Indonesia adalah melalui jalur-jalur pelabuhan tikus dan dermaga tradisional Sebatik.
Tak hanya itu, personel Pos TNI AL Sei Pancang bersama personel Pos Satgas Marinir Sei Pancang melaksanakan sweeping guna mengantisipasi eksodus teroris dari Marawi masuk ke wilayah Indonesia melalui Nunukan.
Pangkalan TNI AL (Lanal) Nunukan, Kalimantan Utara, mengerahkan personelnya melakukan pencegahan masuknya kelompok teroris Maute dari Marawi, yang
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Jamkrindo Beri Beasiswa kepada Putra Putri TNI dan Polri
- Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Siak Kondusif, KPU Apresiasi Kinerja TNI-Polri
- Mil Mi-17 Buatan Rusia, Helikopter TNI AD yang Mendarat Darurat di Persawahan Blora
- Oli Bocor, Helikopter TNI AD Mendarat Darurat di Persawahan Blora
- Bea Cukai Sita Ribuan Karton Miras llegal dan Pita Cukai Palsu di Jatim, Ini Kronologinya