TNI Terkuat di Asia Tenggara, tetapi Masih Hadapi Sederet Kendala
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat militer Al Araf menilai Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dinobatkan sebagai militer tekuat di Asia Tenggara versi GlobalFirePower (GFP) 2021 masih menghadapi sederet masalah.
Mantan direktur Imparsial itu menyatakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI belum mumpuni meski angkatan bersenjata kebanggaan nasional tersebut berada di peringkat ke-16 dunia dalam daftar GFP 2021.
Al -panggilan akrabnya- mengatakan data Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menunjukkan persenjataan yang layak pakai di TNI AD, AL, maupun AU masih di kisaran 50-60.
"Jadi, 40- 50 persen belum layak pakai karena kondisi tua, rusak, dan lain lain," kata Al kepada JPNN.com belum lama ini.
Menurut Al, selama ini modernisasi alutsista TNI tidak berjalan baik. Selain itu, kesejahteraan prajurit TNI juga masih jadi persoalan.
"Kesejahteraan prajurit masih belum cukup. Misal, masalah rumah dinas yang belum tecukupi, kualitas dan kuantitas pelatihan yang terbatas karena terbatas anggaranya, dan lain lain," ujar Al.
Oleh karena itu, Al menyebut TNI sebagai kekuatan pertahanan masih menghadapi persoalan internal.
"Jadi, kesimpulannya kekuatan pertahanan dan persenjataan kita belum maksimal dan masih banyak kendala," kata ketua Inisiatif Untuk Demokrasi dan Keamanan (IDeKa) itu.
Pengamat militer Al Araf mengomentari TNI yang menempati peringkat pertama sebagai militer terkuat di kawasan Asia Tenggara, simak selengkapnya.
- Polda Riau Tanam Jagung di Kampar, Irjen Iqbal: Polri Berkomitmen Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Bea Cukai dan TNI Terus Bersinergi Memperkuat Pengawasan di Jatim dan Kalbar
- Pelaku Pengancaman Penembakan di Kemang Anggota TNI AD, Sudah Diamankan
- 53 Sumur Minyak Ilegal di Kawasan Tahura Batanghari Ditertibkan
- Lanjutkan Mandat PBB, KRI SIM-367 Resmi Menerima Bendera UN dari KRI DPN-365
- Resmikan Masjid Al-Jihan di Garut, Panglima TNI: Simbol Penguatan Nilai Keagamaan dan Sosial