Toilet & Erick Thohir
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
jpnn.com - Toilet menjadi perbincangan ramai setelah Menteri BUMN Erick Thohir meminta seluruh SPBU menggratiskan biaya Rp 2.000. Toilet menjadi isu lagi setelah pimpinan buruh Said Iqbal mengatakan bahwa kenaikan upah minimum buruh tidak cukup untuk bayar toilet sekali masuk.
Said Iqbal sedang melakukan orasi. Karena itu bahasa yang dipakainya adalah bahasa orator. Kenaikan UMK di Jakarta adalah sebesar Rp 37 ribu. Namun, Iqbal menghitungnya per hari sehingga ketemu angka Rp 1.500, yang artinya lebih mahal dari biaya masuk toilet.
Tidak ada yang gratis di Indonesia. Bahkan masuk ponten pun harus bayar. Begitu kata banyak orang yang komplain soal pelayanan umum di Indonesia.
Di tempat-tempat umum seperti mal dan tempat perbelanjaan, masuk toilet harus siap-siap bayar. Di pasar, terminal, tempat istirahat jalan tol, lokasi piknik, harus siap-siap uang kecil untuk masuk ke toilet.
Pelayanan publik yang paling dasar seperti ponten dan toilet umum tidak tersedia secara memadai di Indonesia. Kalau ada toilet umum gratis di lokasi-lokasi tertentu, biasanya, perawatannya di bawah standar. Tidak tersedia air yang cukup, dan harus siap-siap menutup hidung dan menahan napas kalau terpaksa harus masuk toilet umum gratisan.
Kebutuhan buang hajat yang tidak bisa ditahan, menjadi peluang bisnis karena menimbulkan high demand. Hukum pasar demand and supply pun berlaku. Ada kebutuhan, ada pasokan. Makin tinggi kebutuhan, makin tinggi harga pasokan.
Makin tinggi kebutuhan akan membuat makin elastisitas biaya pasokan. Ketika Anda sudah kebelet tidak mungkin ada tawar-menawar, misalnya tanya berapa biaya sekali masuk, atau minta diskon.
Toilet adalah layanan publik yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Setiap orang bisa punya hajat setiap saat, di setiap tempat, tanpa bisa direncanakan atau ditahan. Karena itu kebutuhan tempat buang hajat seperti toilet termasuk kebutuhan publik yang ensensial.
Ketika Erick Thohir menggratiskan biaya toilet di SPBU, dia hanya mengembalikan hak rakyat. Bukan hal yang heroik.
- Pelindo & Kolaborasi BUMN Meluncurkan TJSL Pelita Warna di Rutan Pondok Bambu
- Pengakuan Eks Direksi RBT, Niat Pengin Bantu BUMN PT Timah, Malah Dipidana
- Perhutani Berhasil Pertahankan Predikat Informatif dalam KIP
- Kabar Baik Soal Pasokan Solar di Riau, Ini Penjelasan Ditreskrimsus Polda Riau
- Pertamina Meraih Predikat Badan Publik Informatif 2024 darI Komisi Informasi Pusat
- Rumah123 & Pertamina Patra Niaga Berkolaborasi, Perluas Akses Properti Komersial bagi Pelaku Usaha