Toke Sawit Dirampok Ratusan Juta Harta Benda Dibawa Kabur
jpnn.com - PASIRPENGARAIAN - Aksi kawanan rampok menggunakan senpi dan parang, kembali beraksi di Rokan Hulu, Rabu (27/5) pukul 03.00 Wib. Kali ini korbannya salah seorang toke sawit bernama Purwadi, warga RT 16 RW 08 DK 1 SKPC Desa Pasir Agung Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
Kawanan rampok berhasil mengambil perhiasan emas berupa cicin seberat 8 gram, 1 (satu) unit laptop merk Toshiba, 1 unit PS 3, uang tunai Rp10 juta, 1 unit mobil Kijang Innova BM 1225 PE abu abu, satu unit sepeda motor merk Honda Beat warna merah BM 2399 UK, dan 1 unit tv layar datar merk LG.
Selain itu, rampok juga membawa surat berharga seperti 9 surat sertifikat tanah, 6 surat tanah (3 SKGR dan 3 SKT), kartu ATM, STNK, KTP dan buku Nikah milik korban pun dibawa pelaku.
Kawanan rampok yang diperkirakan berjumlah tujuh orang mengikat serta menyekap korban Purwadi dan istrinya Sudarsih, 37, serta mertuanya Wasinah, 66, yang dikabarkan sedang tidur. Perampok berhasil membawa harta benda korban yang berharga yang diperkirakan totalnya sekitar Rp230 juta.
Sepekan sebelumnya, aksi kawanan rampok yang beranggotakan enam orang dengan menggunakan senjata api dan parang juga beraksi di Dusun Kulim Jaya Desa Rambah Hilir Kecamatan Rambah Hilir. Korbannya H Jasman, 45, seorang pedagang disekap lalu membawa kabur uang sebesar Rp30 juta dan 10 slop rokok dunhil.
Kasat Reskrim Polres Rohul AKP Rachmad Muchamad Salihi SIK kepada Riau Pos (Grup JPNN), membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan kawanan rampok di Desa Pasir Agung Kecamatan Bangun Purba, menggunakan senjata api dan parang dan pelaku diperkirakan tujuh orang.
Pihak kepolisian tidak bisa memastikan, aksi kawanan rampok yang terjadi di Desa Pasir Agung, pelakunya sama dengan enam kawanan rampok yang beraksi di Dusun Kulim Jaya Kecamatan Rambah Hilir. Karena saat ini Polres Rohul masih melakukan penyelidikan.
Kawanan perampok yang beraksi di Desa Pasir Agung Rabu (27/5) sekitar pukul 03.00 WIB. Ketika korban Purwadi dan istri kebetulan tidur di ruang tamu di depan televisi.
Tiba-tiba saja, tujuh kawanan rampok masuk kedalam rumah. Satu dari kawanan rampok mengarahkan senjata api diduga jenis FN kearah kepala korban Purwadi. Sementara kawanan rampok lain mengarahkan parang di bagian punggung belakang istri Sudarsih. Sedangkan mertua korbantidur di kamar.
Satu dari pelaku rampok yang menodongkan pistol mengancam Purwadi, jangan berteriak (aku rampok), kalau kau lapor ke polisi aku habisi kau. Karena merasa ketakutan, korban tidak berani melakukan perlawanan, dan pelaku meminta korban menyerahkan harta benda yang berharga.
Lalu, pelaku mengikat tangan korban Purwanto, sedangkan istrinya Sudarsih dan ibu mertuanya disekap dengan cara mulut korban disumpal dengan menggunakan kain sarung dan mukena.
Usai itu, lanjut Kasat, kawanan rampok mencari dan membongkar seisi rumah.
Setelah berhasil membawa harta benda milik toke sawit, kawanan rampok kabur dengan membawa mobil innova dan sepeda motor Honda beat dengan meninggalkan korban dalam kondisi di ikat dan disekap.
Namun dalam pelarian kawanan rampok tersebut, sekitar pukul 05.00 Wib, sepeda motor Honda beat milik korban ditemukan oleh keponakan korban Suroto di salah satu perkebunan warga ketika sedang membawa truk.
Kasat menjelaskan, terhadap harta benda berharga yang dibawa kabur oleh kawanan rampok, korban mengalami kerugian dengan total sekitar Rp230 juta.
"Kami masih menyelidiki kasus ini. Saat ini Tim Satreskrim Polres Rohul masih berada dilapangan," ujarnya.(epp/jpnn)
PASIRPENGARAIAN - Aksi kawanan rampok menggunakan senpi dan parang, kembali beraksi di Rokan Hulu, Rabu (27/5) pukul 03.00 Wib. Kali ini korbannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mobil Pelaku Tabrak Lari di Tebet Mercedes Jeep, Polisi Sudah Bergerak
- Mayat di Kali Malang Ternyata Sopir Taksi Online Korban Pembunuhan
- Penganiayaan Driver Ojol dan Penumpang di Bandung, Nih Tampang Pelakunya
- Sekda Batanghari Tersangka Kasus Investasi Bodong
- Polisi Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas di Banyumas
- Kasus Kematian Dokter Aulia Risma, Kaprodi PPDS Anestesiologi Undip Jadi Tersangka