Toko Sepatu Olahraga di Adelaide Protes Perusahaan Sepatu Jepang

Pemilik toko sepatu kecil di Adelaide menggugat produsen sepatu global asal Jepang pemegang merek ASICS lantaran perusahaan sepatu itu memutuskan menghentikan pasokan sepatu ke toko kecil mereka di Adelaide.
Don dan Kay Shipway, pemilik toko sepatu 'Sports Locker' mengatakan keputusan perusahaan sepatu asal Jepang untuk berhenti memasok sepatu ASICS ke tokonya akan membuat toko sepatu mereka bangkrut.
Karena penjualan sepatu itu merupakan sumber dari 90 persen pendapatan toko mereka.
"Kita telah menjalani bisnis ini hampir 40 tahun dan kemudian tiba-tiba saja mereka mencerabutnya dari kami, ini lebih dari masalah pribadi buat kami ," kata Shipway.
"Toko ini sudah menjadi bagian dari hidup kami, kami sangat berminat dengan produk sepatu mereka dan begitu juga bisnis kami, karena itu kami sangat kecewa," katanya.
Untuk memperjuangkan upayanya mempertahankan pasokan sepatu di tokonya, pasangan pemilik toko tersebut berangkat ke Jepang dan akan mengunjungi kantor pusat perusahaan sepatu ASICS.
Awal tahun ini ASICS memang merestrukturisasi pengaturan distribusi produk sepatu mereka dan memutuskan untuk menghapus distributor mereka di Australia dan langsung mengirim sepatu ke toko-toko.
Namun perusahaan ini memutusakan untuk tidak mengirimkan pasokan sepatu ke Toko Sports Locker, meskipun mereka memperbaharui kontrak kerjasama pasokan produk sepatu mereka ke sejumlah toko lain di Australia Selatan.
Pemilik toko sepatu kecil di Adelaide menggugat produsen sepatu global asal Jepang pemegang merek ASICS lantaran perusahaan sepatu itu memutuskan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya