Tokoh Agama Bersatu Cegah HIV/AIDS
Kamis, 22 Desember 2011 – 06:10 WIB
Baca Juga:
Mengumbar kesenangan pribadi dengan mengabaikan norma sangat membahayakan. Fenomena itu terlihat pada sejumlah ABG (anak baru gede) di ibu kota yang suka nongkrong di mal. Untuk memuaskan hasrat kesenanganya seperti membeli telepon genggam terkini, para ABG terkadang rela menjual diri.
”Maka pendidikan agama ini sangat penting dalam keluarga. Keharmonisan di antara anggota keluarga juga harus terus dipupuk untuk melindungi pengaruh negative dari luar,” katanya. ”Kalau keluarga hancur, maka negara juga hancur. Rumah jangan hanya dijadikan terminal, karena dapat tercerai-berai mencari kesenangan individualis. Itu berbahaya. Keluarga harus menyatu,” imbaunya.
Kepala Bidang Promosi dan Pencegahan AIDS KPAP John Alubwaman menambahkan, untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS, peranserta masyarakat sangat dibutuhkan. Bersama para tokoh agama, penyuluhan seputar bahayanya HIV/AIDS harus digalakkan. (ibl)
JAKARTA - PERILAKU seks bebas diduga menjadi pemicu perkembangan penyakit HIV/AIDS di ibu kota. Untuk mengatasi hal itu, Komisi Penanggulangan AIDS
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS