Tokoh Agama Harus Steril Dari Politik
Sabtu, 08 Desember 2012 – 02:29 WIB
JAKARTA - Kian mendekatnya perhelatan akbar Pemilu 2014 beperluang menyeret banyak aktor masyarakat. Tak terkecuali para tokoh agama di Indonesia. Para pemuka agama itu, menurut Wakil Menteri Agama, Nasaruddin Umar, memang selalu jadi fihur menarik dalam pesta demokrasi. Semua partai politik selalu membidik tokoh agama dalam perhelatan itu. "Ini yang sulit dibatasi. Makanya seorang tokoh agama yang ingin berpolitik harus memahami peran yang tipis itu," ujar mantan Penasehat Keagamaan Kepresidenan ini.
"Di sinilah sulit memerankan diri sebagai tokoh agama atau sebagai aktor politik. Karena keduanya memang berbatasan tipis," kata Nasaruddin Umar di sela Kongres Tokoh Agama IV tahun 20012 di Jakarta, Jumat (7/12).
Menurutnya, peran yang saling bersentuhan itu butuh kearifan tokoh agama. Agar tidak menyeret ruang agama dalam kegiatan politik. Fenomena tokoh agama yang terjun berpolitik sejatinya tidak bermasalah, asalkan tidak menggunakan simbol agama selama berpolitik.
Baca Juga:
JAKARTA - Kian mendekatnya perhelatan akbar Pemilu 2014 beperluang menyeret banyak aktor masyarakat. Tak terkecuali para tokoh agama di Indonesia.
BERITA TERKAIT
- Kaltim Siap Jadi Garda Terdepan Kemajuan Bangsa Indonesia
- Pemkot Serang Perpanjang Pendaftaran PPPK Tahap Kedua
- DPRD DKI Minta PAM JAYA Prioritaskan Kepuasan Pelanggan
- Pemerintahan Prabowo Bangun 1 Juta Rumah Bareng Qatar, Bentuknya Rusun
- Awali 2025, Polda Riau Gelar Tasyakuran dan Santuni Anak Yatim
- Kasus Investasi Fiktif Ratusan Miliar, KPK Jebloskan Eks Dirut Taspen Kosasih ke Sel