Tokoh Kebebasan Pers Myanmar Sabet Pen of Freedom

Tokoh Kebebasan Pers Myanmar Sabet Pen of Freedom
Dr Htut Aung, tokoh pers Myanmar yang juga CEO Eleven Media Group (kanan) menerima penghargaan Pen of Freedom 2013 dari WAN-IFRA yang diserahkan oleh Presiden Editor World Forum Erik Bjerager dalam acara pembukaan World Newspaper Congress di Bangkok, Thailand, Senin (3/6).
BANGKOK - Dr Htut Aung, Chairman dan CEO Eleven Media Group di Myanmar yang dikenal karena keberaniannya melawan sensor penguasa di negerinya, dianugerahi Golden Pen of Freedom 2013. Penghargaan lambang pejuang kebebasan pers ini diberikan oleh Asosiasi Surat Kabar Dunia dan News Publisher (WAN-IFRA).

Penyerahan penghargaan dilakukan, Senin (3/6) di Bangkok, Thailand, bersamaan dengan acara pembukaan World Newspaper Congress dan World Editors Forum yang dihadiri lebih dari 1.500 penerbit, pemimpin redaksi, CEO, direksi, duta besar dan ratusan tamu penting lainnya.

"Saya punya prinsip saat melakukan bisnis. Namun saya tidak pernah berubah soal kebebasan pers. Saya menolak tegas segala bentuk pelecehan dan membela idealisme jurnalisme saya, etika saya, standar saya. Tidak peduli apakah rezim militer akan mencoba melakukan perubahan, saya tidak akan pernah biarkan mereka menyentuh prinsip-prinsip ini," tegas Aung disambut standing applaus para hadirin.

Dengan jaringan media yang dimilikinya, Htut Aung dan stafnya terus berkampanye tanpa lelah, demi tegaknya transparansi dan akuntabilitas pemerintahan di Myanmar. Grup media yang sudah berdiri selama 11 tahun itu pernah mendapatkan perlakuan intimidatif dari rezim militer di Myanmar yang tidak senang dengan berbagai pemberitaan.

BANGKOK - Dr Htut Aung, Chairman dan CEO Eleven Media Group di Myanmar yang dikenal karena keberaniannya melawan sensor penguasa di negerinya, dianugerahi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News