Tokoh Maluku-NTT Sepakat Akhiri Konflik Ampera Raya
Kamis, 30 September 2010 – 14:40 WIB
Baca Juga:
La Ode Ida yang juga anggota DPD asal Sulawesi Tenggara (Sultra) menyayangkan lambannya polisi mengantisipasi perkelehaian sehingga ada korban tewas. Ia mengendus, polisi bekerja dengan berdasar pada pesanan dan kepentingan-kepentingan tertentu. "Polisi malah membiarkan hal tersebut terjadi karena tidak mengantisipasi dan lamban bertindak. Polisi harus dikoreksi kadang bekerja atas kepentingan dan uang," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang tokoh PIT, Aloysios Abi mengatakan kerusuhan yang terjadi di PN Jaksel disebabkan karena perebutan lahan nafkah yang dibayar oleh oknum tertentu yang memiliki modal besar. Kata dia, hal itu terjadi karena kesejahteraan di Maluku dan Papua masih rendah sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. (awa/jpnn)
JAKARTA - Sejumlah tokoh perwakilan dari Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar pertemuan di ruangan pimpinan Wakil Ketua Dewan Perwakilan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS