Tokoh Masyarakat Sebut Papua Butuh Penjabat Gubernur
jpnn.com, PAPUA - Gubernur Papua Lukas Enembe yang dikabarkan sakit dan masih dalam proses hukum rupanya berdampak pada pelayanan publik.
Tokoh masyarakat Genyem, Papua, Esau Tegai mengatakan bahwa Provinsi Papua membutuhkan pejabat sementara untuk menggantikan posisi Lukas Enembe.
Pasalnya, Pemprov Papua tidak memiliki wakil gubernur yang menggantikan tugas sehari-hari Gubernur Lukas.
"Agar pelayanan publik tidak terganggu maka harus ada pejabat sementara, sehingga roda pemerintah terus berjalan dengan baik," kata Esau dalam keterangannya, Minggu (23/10).
Esau menilai kasus yang menjerat Lukas Enembe cenderung benar karena terlihat adanya penyalahgunaan anggaran Program Strategis Pembangunan Kampung (PROSPEK) yang menyebabkan hasil pembangunan tidak dirasakan oleh masyarakat.
"Masyarakat menduga hal tersebut adalah benar sehingga seharusnya dilakukan pemeriksaan oleh pihak KPK, ujar Esau.
Dia mengatakan bahwa kasus yang menjerat Lukas Enembe tidak masuk dalam ranah hukum adat dan harus mengikuti aturan pemerintah atau hukum negara.
Esau juga menilai Lukas tidak bisa menjabat sebagai Kepala Suka Besar Papua karena tidak ada legitimasinya.
Tokoh Masyarakat Genyem menilai Papua butuh penjabat gubernur selama Luka Enembe sakit.
- Ada Opsi Gubernur Dipilih di DPRD, Cuma Butuh 1 Kotak Suara
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Tokoh Masyarakat Banten Minta PSN PIK 2 Jangan Dipolitisasi
- Prabowo Bakal Kumpulkan Pejabat Daerah, Ini yang Dibahas
- Jika Terpilih Jadi Gubernur, Ridwan Kamil Bakal Buat Aplikasi Pengaduan Perundungan
- Meresmikan Graha Muslimat NU Blitar, Khofifah Didoakan jadi Gubernur Jatim Lagi