Tokoh Muda Dianggap Sia-siakan Kesempatan
Sabtu, 27 Oktober 2012 – 18:03 WIB
"Ketika Soeharto roboh, mereka ke Cciganjur dan memberikan kekuasaan ke orang tua, Generasi 98 itu generasi yang gagal. Banyak yang idealis tapi masuk dalam oligarki partai," papar Rizal.
Baca Juga:
Hal yang sama di sampaikan oleh intelek muda Papau, Natalis Pigay. Menurut Natalis, sebenarnya tokoh-tokoh nasional dari golongan tua tidak signifikan pengaruhnya. Namun, sayang tokoh muda yang ada sekarang justru lebih sibuk memperkaya diri mereka sendiri.
"Ada Muhaimin, Anas, Andi Mallarangeng, tapi apa? Mereka terindikasi masalah semua. Ini justifikasi generasi tua untuk menggeser yang muda, kamu generasi muda saya, kasih kesempatan tapi koruptor semua," ucap Natalis.
Natalis juga mengatakan bahwa sejak adanya Sumpah Pemuda, generasi muda sudah digariskan untuk memimpin negara Indonesia. Ia berharap para tokoh muda bisa ikut berlaga pada pemilu presiden tahun 2014 mendatang.
JAKARTA - Perubahan besar yang terjadi di Indonesia selalu dimulai oleh para kaum muda. Mulai dari proklamasi hingga dimulainya era reformasi, kaum
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan