Tokoh NU Minta SBY Bertanggungjawab
Kamis, 29 Desember 2011 – 10:26 WIB
Gus Mus mengaku bingung melihat sikap pemerintah dan aparat kepolisian. Pemerintah menyatakan diri sebagai abdi masyarakat, sementara polisi mengklaim diri sebagai pengayom masyarakat. ‘’Kalau abdi itu artinya pembantu masyarakat. Tapi kok lagaknya seperti majikannya rakyat,’’ sindirnya.
Baca Juga:
Sementara klaim polisi sebagai pengayom sangat jauh dari kenyataan yang terjadi. Sebagai pengayom, polisi seharusnya tahu bagaimana menghadapi massa dalam situasi seperti itu. Bukan dengan mempertontonkan cara-cara kekerasan. ‘’Kalau pedang lawan pelor, jelas menang pelor lah,’’ ucapnya.
Lalu apa solusi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah Bima, Gus Mus mengatakan, salah satu solusinya adalah dengan mendinginkan suasana terlebih dahulu. ‘’Coolingdown dulu lah. Kalau masih panas seperti sekarang ini, tentu tidak akan bisa,’’ ucapnya.
Apakah perlu Kapolri, Kapolda dan Kapolres perlu diganti" Menurut Gus Mus, ia tidak punya wewenang untuk hal itu. Menurutnya, mengganti Kapolri, Kapolda dan Kapolres itu urusan yang berwenang. ‘’Sampai saya berbusa minta Kapolri diganti tentu tidak akan ada feknya, wong saya ini sama seperti anda, masyarakat jelata,’’ tandasnya. (oni)
MATARAM-Kasus kekerasan yang menewaskan masyarakat di Bima mendapat perhatian serius dari tokoh Nahdatul Ulama KH A Mustofa Bisri. Pria yang akrab
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Irjen Iqbal Beri Penghargaan kepada 134 Personel yang Bekerja Baik Melayani Masyarakat
- Propam Periksa 256 Senjata Api Personel Kepolisian di Polda Kalsel
- Pasangan Suami Istri di Kudus Meninggal Secara Misterius
- Harvey Moeis Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
- BPJS Kesehatan Bantah Defisit dan Klaim DJS Masih Sehat
- Masuk Gang Dame Medan, Wapres Gibran Bagikan Paket Sembako ke Warga