Tokoh Oposisi Rayakan Ultah, Pendukung Fanatik Presiden Gerah, Dor! Banjir Darah
"Satu lagi kawan kita tercinta berpulang pagi ini, seorang korban intoleransi, kebencian dan kekerasan politik," kata presiden nasional PT, Gleisi Hoffmann, dalam pernyataan.
Kematian kedua pria itu menjadi pertanda buruk bagi pemilihan umum Brazil pada Oktober mendatang.
Banyak kalangan menilai pemilu itu bakal berlangsung panas di tengah situasi politik Brazil yang terpolarisasi
Mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva adalah calon presiden dari PT dan kini mengungguli Bolsonaro dalam jajak-jajak pendapat.
Bolsonaro, yang kerap mencemooh Lula dan kelompok sayap kirinya, telah melontarkan gagasan untuk tidak menerima kekalahan dalam pemilu.
Dia menyebutkan sejumlah klaim yang tak berdasar tentang kecurangan pemilu dan masalah dalam sistem pencoblosan elektronik Brazil.
Kantor presiden belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Di media sosial, Bolsonaro memuat ulang unggahan pada 2018 yang bertuliskan "menolak dukungan dari mereka yang melakukan kekerasan terhadap lawan".
Banjir darah terjadi di tengah pesta ultah politikus oposisi negeri ini. Pelaku disebut seorang pendukung fanatik presiden petahana
- Sherpa Indonesia jadi Pemimpin Perundingan Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil
- Laporan Pelanggaran Hak Asasi Manusia di AS 2023: Terjadi 654 Penembakan Massal
- Prancis Siaga Maksimal Setelah 137 Orang Dibantai Teroris di Rusia
- Rusia Berduka, Putin Tetapkan 24 Maret Hari Berkabung Nasional
- Bukan Mengantar ke Lokasi Tujuan, Ojol Ini Malah Perkosa Wanita Brazil yang Jadi Penumpangnya
- Amerika Diguncang 3 Penembakan Massal dalam Sehari, Jumlah Korbannya, Astaga