Tokoh Oposisi Resmi Jadi PM
Kamis, 12 Februari 2009 – 07:14 WIB
HARARE - Power sharing alias pembagian kekuasaan di Zimbabwe benar-benar terwujud. Kemarin (11/2) tokoh oposisi utama Morgan Tsvangirai dilantik oleh rival politiknya, Presiden Robert Mugabe, sebagai perdana menteri (PM) negeri yang tengah dihantam hiperinflasi tersebut. Namun, banyak pihak yang tak yakin bahwa pembagian kekuasaan itu bisa menjawab segunung masalah yang membelit Zimbabwe. Misalnya, epidemi kolera yang telah mengakibatkan kematian 3.400 warga negeri itu, ekonomi yang hancur lebur, dan tingkat pengangguran yang mencapai 90 persen. (hep/ttg)
Tsvangirai, ketua Partai Pergerakan untuk Perubahan Demokrasi (MDC), sebenarnya adalah pemenang pemilihan presiden tahun lalu. Namun, dengan alasan banyak pendukungnya yang menjadi korban kekerasan kubu lawan, dia mundur sebelum pemilihan mencapai finis. Tapi, setelah mendapatkan tekanan dari Southern African Development Community, kelompok negara-negara di Afrika bagian selatan, Tsvangirai akhirnya bersedia menerima tawaran power sharing itu.
Dalam pelantikan di Harare kemarin, Tsvangirai dan Mugabe saling menebar senyum setelah bersalaman begitu usai pelantikan yang ditayangkan langsung televisi setempat itu. "Saya akan berusaha sebaik-baiknya mengabdi kepada Zimbabwe dalam kapasitas sebagai perdana menteri Republik Zimbabwe," ujar Tsvangirai saat pelantikan sembari mengangkat tangannya, seperti dikutip BBC.
Baca Juga:
HARARE - Power sharing alias pembagian kekuasaan di Zimbabwe benar-benar terwujud. Kemarin (11/2) tokoh oposisi utama Morgan Tsvangirai dilantik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sentuhan Empati di Gleneagles Hospital Johor Lebih dari Sekadar Pengobatan, Lihat
- Bertemu di World Leaders Summit, Megawati Berbincang dengan Al Gore
- PP PMKRI Perkuat Diplomasi Lintas Organisasi Masyarakat Sipil di Asia Pasifik
- Megawati Minta Semua Negara Menjaga Masa Depan Anak di Forum Internasional
- Indonesia Harus Tolak Wacana Trump Soal Relokasi Warga Palestina ke Yordania & Mesir
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?