Tokoh Perempuan Muslim Indonesia Bicara Soal Hijab
Siti Musdah Mulia tidak ingat kapan dia tidak mengenakan hijab. Kini, aktivis perempuan dan peneliti studi Islam ini menganggap sudah tugasnyalah untuk mengenakan penutup kepala saat berada di depan umum.
Tapi dia justru bertanya mengapa perempuan Indonesia lainnya juga memakainya, padahal hal itu tak wajib dilakukan.
"Sekarang ini, saya bisa lihat hijab menjadi komoditas. Ini adalah alat untuk mempolitisir agama," kata perempuan berusia 58 tahun ini.
"Di Indonesia, banyak orang memakai hijab, bahkan mereka yang tak benar-benar mengerti agama. Terkadang saya bertanya kepada mereka, kenapa anda memakai hijab?"
Tidak ada statistik resmi yang mendata berapa banyak perempuan Indonesia mengenakan pakaian penutup kepala untuk Muslimah.
Namun, secara luas diterima bahwa sejak jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, semakin banyak perempuan Indonesia menutup tubuhnya. Munculnya demokrasi memungkinkan kelompok Islam memiliki pengaruh yang lebih besar.
Baca juga:
Melihat Beragamnya Tren Fashion Muslim di Australia: Burkini hingga Abaya
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat