Tokoh Timor Leste Penerima Nobel Diduga Cabuli Bocah
Kamis, 29 September 2022 – 09:39 WIB

Uskup Ximenes Belo memimpin misa Jumat pagi di Dili, Timor Timur, pada 8 Oktober 1999. Pemimpin Keuskupan Dili itu kembali ke Timor-Leste pada tanggal 6 Oktober setelah diasingkan karena kekerasan di area pelayanannya. Foto: Jason Reed / Reuters
Kisahnya dimulai ketika Roberto masih tinggal di kota lain. Suatu saat, di kota kelahirannya ada pesta.
Orang-orang pun merasa senang karena pada saat itu Uskup Belo juga datang dari Dili. Namun, Roberto lebih asyik menikmati permainan dan musik.
Ternyata Roberto menarik perhatian Uskup Belo. Syahdan, pria kelahiran 3 Februari 1948 itu meminta Roberto datang ke biara.
Roberto memenuhi permintaan itu.
Malam pun tiba, tetapi sudah cukup larut bagi Roberto untuk pulang.
Selanjutnya, Roberto mengaku diajak Uskup Belo ke dalam kamar.
Dalam kondisi lelah, Roberto pun tertidur lelap.
"Uskup memerkosa dan melecehkan saya secara seksual pada malam itu," katanya.
Media Belanda mewartakan soal peraih Nobel Perdamaian Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo atau Uskup Belo sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak.
BERITA TERKAIT
- Usut Dugaan Pelecehan Oknum Dokter di Malang, Polisi Kumpulkan Alat Bukti
- Pengakuan Guru Ngaji Cabuli Santri di Tulungagung Bikin Naik Pitam
- Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Dokter di Malang
- Oknum Dokter Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Malang Dipolisikan Korban
- LPSK Turun Tangan di Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Mantan Rektor UNU Gorontalo
- Pegawai Unram Diduga Hamili Mahasiswi Jadi Tersangka