Tokoh Timor Leste Penerima Nobel Diduga Cabuli Bocah

Tokoh Timor Leste Penerima Nobel Diduga Cabuli Bocah
Uskup Ximenes Belo memimpin misa Jumat pagi di Dili, Timor Timur, pada 8 Oktober 1999. Pemimpin Keuskupan Dili itu kembali ke Timor-Leste pada tanggal 6 Oktober setelah diasingkan karena kekerasan di area pelayanannya. Foto: Jason Reed / Reuters

Namun, akhirnya Roberto menyadari bahwa dirinya hanya menjadi pemuas nafsu. 

Dia menganggap Uskup Belo sama sekali tidak tertarik kepadanya.

"Kemudian ini hanya tentang uang bagi saya. Uang yang  kami sangat membutuhkannya," ucapnya.

Saat Roberto pindah ke Dili, pelecehan yang dialaminya berlanjut. 

Pelecehan itu terjadi di rumah Uskup Belo.

Roberto mengaku sering melihat bocah-bocah yatim piatu  di kompleks tempat tinggal Uskup Belo. 

Dia menduga bocah-bocah itu juga menjadi korban pelecehan.

Baik Paulo maupun Roberto mengatakan ada orang bermobil membawa bocah-bocah yang diinginkan Uskup Belo. 

Media Belanda mewartakan soal peraih Nobel Perdamaian Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo atau Uskup Belo sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News