Tokoh yang Sibuk Pasang Baliho Demi Pilpres 2024 Perlu Dengar ini
"Jadi, ketika baliho dipasang dimasa pandemi justru kontraproduktif dan tak efektif. Karena rakyat sedang susah akibat dampak COVID-19," ujar Ujang kepada jpnn.com, Jumat (27/8).
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini, efek yang didapat dari pemasangan baliho bukan simpati, tetapi kritikan dari masyarakat bakal terus mengalir.
Pasalnya, tokoh yang terpampang pada baliho seakan tidak jeli membaca kondisi masyarakat. Malah sibuk membangun citra demi kekuasaan.
"Jadi yang didapat itu bukan dari pemasangan baliho, tetapi sikap nyinyir dari masyarakat. Karena saat ini rakyat tak butuh baliho, tetapi butuh sembako," katanya.
Ujang meyakini para tokoh yang balihonya banyak bertebaran sudah mengetahui akan hal ini.
Makanya, strategi kemudian bukan menurunkan baliho, tetapi tetap menambah sembari rajin bagi-bagi sembako bagi masyarakat.
"Kenapa baliho masih bertebaran? Karena mereka melakukan dua hal. Memasang baliho, sembari membantu sembako bagi masyarakat. Makanya kemarin-kemarin baliho, saat ini sudah dibagikan sembako-sembako oleh para kandidat presiden," pungkas Ujang.(gir/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Para tokoh yang sibuk memasang baliho demi ambisi maju sebagai kandidat pada Pilpres 2024, sepertinya perlu mendengar hal ini.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Golkar Jaksel Patroli Mencari Perusak Baliho RIDO
- Inilah Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ada Nama Ujang Komarudin
- Pengamat Ingatkan Aparat Keamanan dan Intelijen Waspada Saat Prabowo Berkunjung ke Luar Negeri
- Paslon Ridwan Kamil-Suswono Bisa Menangi Pilkada Jakarta, Andaikan....
- Baliho & Spanduk Dirusak, Dukungan ke Paslon AMAn Justru Kian Banyak
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No