Tokopedia Ungkap Tren Belanja Online Selama Ramadan-Lebaran 2023, Simak!
jpnn.com, JAKARTA - Momen Ramadan hingga Lebaran 2023 telah dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku usaha di Indonesia, khususnya UMKM lokal untuk menciptakan peluang bisnis online bahkan mendongkrak penjualan, mengingat daya beli masyarakat cenderung meningkat.
“Perlengkapan rumah tangga, makanan dan minuman, serta fesyen menjadi beberapa kategori yang paling laris di Tokopedia selama Ramadan hingga Lebaran 2023," ungkap Head of Corporate Affairs Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya.
Temuan tersebut, kata Ekhel, sejalan dengan kondisi masyarakat yang kini bisa kembali menjalin tali silaturahmi dengan keluarga dan kerabat secara langsung.
Ekhel menyebutkan beras, mi instan dan daun bawang tercatat sebagai produk terlaris di Tokopedia NOW! sepanjang Ramadan hingga Lebaran 2023.
"Layanan ini mempermudah masyarakat–untuk belanja kebutuhan harian, termasuk bahan segar untuk masakan sahur maupun buka puasa–dalam waktu maksimal dua jam setelah pembayaran dan bebas ongkir,” jelas Ekhel.
Di kategori fesyen, lanjut Ekhel, data internal Tokopedia menunjukkan kaos, sepatu serta kerudung menjadi sejumlah produk yang paling banyak dibeli masyarakat pada Ramadan hingga Lebaran tahun ini.
Di sisi lain, masyarakat masih mengandalkan kanal online untuk membeli makanan atau minuman.
"Pada kampanye Tokopedia NYAM!, kami mencatat kurma, madu dan parsel makanan menjadi produk yang banyak dibeli masyarakat pada Ramadan-Lebaran 2023,” papar Ekhel.
Simak berbagai tren belanja online masyarakat sepanjang Ramadan-Lebaran 2023 di Tokopedia serta dampaknya bagi pelaku UMKM, seperti Universa Sajadah dan Bruule
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Pengusaha Kecil Pasti Girang, Kementerian UMKM Bakal Sebar Kartu Usaha
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM