Tokyo 2020: Ratu Sprinter Jamaika Kenang Masa Kecilnya yang Penuh Kekurangan, Tak Punya Sepatu
Tapi berkat bantuan seseoarang, dirinya bisa diangkat derajatnya untuk bisa sukses. Hal itulah yang membuat ia akhirnya terdorong membantu sesama.
Melalui yayasan miliknya yang diberi nama seperti julukannya, Pocket Rocket, Fraser-Pryce memberikan beasiswa berupa uang sekolah, buku, seragam, akomodasi, dan uang makan siang kepada anak-anak Jamaika yang memiliki kekurangan.
"Ketika saya mulai sekolah menengah pada 1999, saya mendapat hak istimewa dan diberkati pada saat yang sama untuk bertemu dengan seorang wanita bernama Jeanne Coke,"
"Dia melihat sesuatu dalam diri saya dan mulai mendanai pendidikan saya, buku-buku saya, seragam saya, makan siang saya dan segalanya. Dia menunjukkan kasih sayang dan cinta kepada saya dalam banyak cara. Dari situlah saya tergerak." ucap Fraser-Pryce, dikutip dari laman resmi Olimpiade.
Berkat aksinya, Fraser-Pryce pun dinobatkan jadi Duta Niat Baik Nasional UNICEF untuk Jamaika sejak Februari 2010 dan jadi Duta Perdamaian pada tahun yang sama berkat aksi sosialnya tersebut. (olympic/mcr16/jpnn)
Atlet lari Jamaika Shelly-Ann Fraser-Pryce mengenang masa kecilnya yang pernah hidup miskin dan serba kekurangan.
Redaktur & Reporter : Muhammad Naufal
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- Konon Inilah Penyebab Pengangguran di Palembang