Tokyo di Ambang Darurat Virus Corona Lagi
jpnn.com, TOKYO - Pemerintah Kota Tokyo kemungkinan akan menyatakan keadaan darurat jika kasus virus corona di ibu kota Jepang itu terus memburuk.
Peringatan muncul pada saat perdebatan semakin dalam soal langkah-langkah apa yang harus diambil dalam menghadapi lonjakan kasus baru penularan virus penyebab penyakit COVID-19 itu.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike pada Jumat (31/7) mengonfirmasi 463 kasus baru corona. Jumlah itu merupakan yang tertinggi yang pernah dicatat Tokyo.
Koike juga memohon warga untuk mengikuti pedoman kesehatan untuk menghentikan penyebaran virus.
"Kalau situasinya memburuk, Tokyo terpaksa harus mempertimbangkan untuk menyatakan status darurat," kata Koike saat konferensi pers.
"Kita memasuki masa liburan musim panas, ketika orang-orang biasanya membuat rencana pesiar dan mengunjungi berbagai acara, tapi sayangnya musim panas kali ini akan berbeda dibandingkan tahun biasanya."
Pernyataan Koike itu bergaung kembali setelah tiga bulan lalu ia meminta para warga untuk tinggal di rumah semasa liburan Pekan Emas pada akhir April-awal Mei, ketika Jepang berada di bawah status darurat nasional.
Pemerintah mencabut status tersebut pada akhir Mei setelah Jepang tampaknya sudah dapat membendung wabah itu. Pemerintah menggembar-gemborkan kebiasaan mengenakan masker serta kemampuan sistem kesehatan sebagai faktor-faktor yang membantu negara itu bisa lebih baik menangani pandemi corona dibandingkan dengan Eropa dan Amerika Serikat.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike pada Jumat (31/7) mengonfirmasi 463 kasus baru corona, jumlah tertinggi sejauh ini
- Toko dari Jepang Nitori Resmi Buka di Lippo Mall Puri
- Kemnaker Dorong Persiapan Tenaga Magang yang Dikirim ke Jepang Lebih Matang
- Prabowo Santap Siang dengan Pengusaha Jepang, Lihat
- Liburan Singkat Luar Negeri Tetap Bermakna dengan Layanan One Day Trip ke Jepang
- Warga Bekasi Bisa Menikmati Sajian Matcha Otentik Khas Jepang, di Sini Lokasinya
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang